Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah
Kopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya
Kopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya
- Momen Pegi Setiawan Sujud di Kaki Ibunda Usai Bebas dari Polda Jawa Barat
- Panglima TNI Berang KKB Tembak Mati dan Bakar Sopir di Paniai: Pelaku Kita Kejar
- Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
- Momen Perpisahan Prajurit TNI dengan Ibu-ibu di Papua, Penuh Haru Diberi Hadiah Manis
Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah
Kopda Hendrianto, anggota Satuan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang, telah dilakukan pemakaman pada Rabu (27/12).
Kopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya, usai pengmanan ibadah Natal.
Prosesi pemakaman terhadap Kopda Hendrianto dipimpin Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, yang menjadi inspektur upacara (irup) pada upacara persemayaman dan pemberangkatan jenazah di Markas Korem 032\/Wirabraja.
Dalam prosesi tersebut, nampak sang istri tak kuat untuk melepas kepergian suaminya yang sudah berada di dalam peti jenazah ditutupi kain bendera merah putih.
Pada video yang diunggah akun @infokomando.official itu memperlihatkan sang istri yang terus memeluki peti jenazah sang suami.
Sambil memeluk peti jenazah almarhum, sang istri seraya seperti memberitahukan anaknya yang bernama Gisel.
"Tengok anak pah, Gisel pah. Dia katanya papah nyuruh dia dikeluarkan pah, ini dia pah, insyaAllah. Papah doakan, anak saya, ya pah ya," ujar sang istri yang masih dalam kondisi bersedih.
"Peluk nak, cium enggak apa-apa," ujar seseorang di dekatnya.
Di hadapan jenazah sang suami, sang istri pun berjanji akan menjadi orang yang mengantarkan anak sekolah sekaligus berperan sebagai seorang ayah.
"Nanti kita cium pulang ya nak, mamah yang antar dedek sekolah, mamah jadi papa," ujar dia.
Diketahui, Prajurit TNI Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang Kopda Hendrianto gugur diduga diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya.
Kopda Hendrianto yang gugur usai pengamanan ibadah Natal itu meninggalkan satu istri dan dua orang anak."Prajurit yang gugur itu bernama Kopda Hendrianto, almarhum meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak yang masih kecil," kata Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl, Selasa, (26/11).
Kedua anak almarhum merupakan perempuan yang berumur 8 dan 6 tahun. "Almarhum mulai bertugas di sana pada 24 Maret 2023 kemarin," tutur Rayen.
Kronologi Penembakan
Kronologi kejadian berawal ketika anggota melaksanakan pengamankam ibadah natal pada Senin, (25/12) sekitar pukul 08.30 WIT di Distrik Aifat tersebut.
Kemudian pada pukul 13.45 WIT mereka selelsai melaksanakan pengamanan ibadah gereja dan kembali ke pos dan pada saat turun dari kendaraan diduga diserang oleh KKB Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Pada saat turun dari kendaraaan usai kembali dalam pelaksanaan tugas itu prajurit diserang dan kita duga oleh OPM," jelas Rayen.
Dalam kejadian ini, 2 orang anggota mengalami tembakan dan salah satunya adalah Kopda Hendriawnto yang mengalami luka tembak pada bagian pipi sebelah kanan.
"Kopda Hendrianto ini mengalami tembakan pada pipi sebelah kanan dan mengalami pendarahan berat sehingga tidak bisa diselamatakan dan meninggal dunia," tutur Rayen.
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.