Momen Mencekam Bawaslu Intan Jaya Disandera KKB dan Dipalak Ratusan Juta Rupiah
Akibat peristiwa tersebut, akhirnya pelaksanaan pemungutan suara harus ditunda.
Akibat peristiwa tersebut, akhirnya pelaksanaan pemungutan suara harus ditunda.
- Momen Emak-emak Hampir Kena Penipuan Rp1 Juta, Nangis Sesenggukan Diselamatkan Karyawan Counter Pulsa
- Momen Jenderal Dudung Eks Kasad 'Narik' Becak, Penumpangnya Sosok Tak Sembarangan
- Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
- 5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Momen Mencekam Bawaslu Intan Jaya Disandera KKB dan Dipalak Ratusan Juta Rupiah
Sidang sengketa Pileg 2024 tidak hanya mengungkap soal perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). Seperti pada hari ini, anggota Bawaslu Kabupaten Intan Jaya, Otniel Tipagau menceritakan momen mencekam sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Saya baru pertama kali ke sana (Intan Jaya) dan jalannya lumayan (sulit dilalui kendaraan darat). Saya waktu itu dicegat, ditangkap dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore," kata Otniel di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin (6/5).
Mendengar hal itu, Hakim Konstitusi, Arief Hidayat menanyakan bagaimana akhirnya mereka bisa selamat.
Otniel menjawab, ada sejumlah dana yang dikeluarkan sebagai tebusan.
“Yang pertama kami sudah kasih Rp150 juta, kemudian kita kasih sekitar Rp25 juta," jelas Otniel.
Akibat ada penyanderaan tersebut, Bawaslu Intan Jaya terlambat sampai di lokasi pemungutan suara dari tanggal yang sebelumnya ditetapkan, 14 Februari 2024. Sehingga harus dijadwalkan ulang.
Mendengar alasan tersebut, Arief menerima alasan Bawaslu. Menurut dia keterlambatan dapat dimaklumi atas persetujuan semua pihak, termasuk semua peserta Pemilu di lokasi.
"Jadi pengundurannya masih bisa diterima akal sehat dan logis dapat persetujuan semua pihak, untuk diundur dan itu diundurnya negosiasi bisanya baru tanggal 23," Arief menandasi.