Mondar mandir Polres, saat digeledah Ventje bawa catatan ujaran kebencian
Mondar mandir Polres, saat digeledah Ventje bawa catatan ujaran kebencian. Ventje Sulaiman (49), warga Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, diamankan polisi. Dia terlihat mencurigakan, setelah berjalan mengelilingi Polresta Samarinda. Setelah digeledah, dalam tasnya, ditemukan paspor dan catatan ujaran kebencian.
Ventje Sulaiman (49), warga Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, diamankan polisi. Dia terlihat mencurigakan, setelah berjalan mengelilingi Polresta Samarinda. Setelah digeledah, dalam tasnya, ditemukan paspor dan buku catatan ujaran kebencian. Sampai hari ini, motifnya masih didalami kepolisian.
Keterangan diperoleh, Ventje diamankan Kamis (14/12) sore kemarin, sekitar pukul 15.30 Wita. Gerak geriknya di dalam Mapolresta dalam pengawasan personel satuan Sabhara. Bahkan, Ventje masuk ke dalam area parkir mobil dinas operasional Polresta Samarinda.
Begitu didekati personel Sabhara, dia berkelit tengah mencari mobilnya yang ditilang polisi. Namun demikian, dia sempat terus bergerak menjauhi personel Sabhara.
Terus curiga dengan pria itu, personel Sabhara akhirnya berinisiatif mengamankan pria itu, dan kemudian menginterogasinya. Barang bawaannya pun digeledah.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti paspor atas nama Ventje Sulaiman, KTP kelahiran Manado Sulawesi Utara, telepon selular hingga buku catatan berisi ujaran kebencian kepada pemerintah.
Tidak hanya itu. Pada barang bawaan Ventje juga ditemukan pisau cutter, hingga kertas berisikan pemetaan tentang lokasi Polresta Samarinda. Dia pun dalam pemeriksaan ketat tim intelejen dan keamanan (Intelkam) Polresta Samarinda.
Karena juga dari hasil interogasi, tidak kurang 4 kali dia pulang pergi keluar masuk Polresta Samarinda.
"Dari Sabhara, kemudian dibawa ke Intelkam. Ya itu tadi karena gerak gerik dan barang bawaannya mencurigakan," kata salah seorang personil Polresta Samarinda, kepada merdeka.com, Jumat (15/12) sore.
Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan ketika dikonfirmasi merdeka.com, juga membenarkan peristiwa itu di areal Polresta Samarinda. "Memang benar, ada diamankan seorang pria, di dalam Polres kemarin sore itu ya," ungkap Danovan.
"Tapi kalau soal apa motifnya, maksud dan tujuannya bolak balik ke Polres itu, sementara ini keterangannya masih didalami Satuan Intelkam," demikian Danovan.
Baca juga:
Kasus Rizieq mangkrak, polisi sebut ada juga perkara sudah 100 tahun belum tuntas
Kasus Akseyna hingga Habib Rizieq masih mangkrak, ini kata polisi
Terbukti lakukan ujaran kebencian, Alfian Tanjung divonis 2 tahun penjara
Jelang sidang putusan Alfian Tanjung, PN Surabaya dijaga ketat polisi
Pinta Kapolri ke MKD, putuskan nasib Laiskodat agar proses hukum jelas
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!