Mortir meledak di dalam rumah, satu keluarga di OKU kritis
Menurut informasi, Erwanto nekat melempar mortir usai menonton tayangan ledakan gudang amunisi Kopaska.
Seorang petani karet bernama Erwanto (31 tahun) yang tinggal di Kelurahaan Sepancar Lawangkulon, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan nyaris membuat dirinya, anak, dan istri tewas. Sebabnya adalah dia nekat melempar mortir aktif di dalam rumah dan meledak hingga melukai seluruh anggota keluarga.
Beruntung, Erwanto beserta istri dan kedua anaknya lolos dari maut. Tetapi, mereka mengalami luka akibat terkena serpihan hulu ledak itu.
Berdasarkan informasi dihimpun merdeka.com, peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/3), sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, Erwanto baru saja menonton tayangan tentang ledakan gudang amunisi milik Kesatuan Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara melalui televisi bersama anak istrinya. Karena ingin menunjukkan kepada anak dan istrinya jenis amunisi yang meledak di gudang peluru itu, Erwanto lantas mengambil sebuah mortir aktif yang dia temukan dan melemparnya di dalam rumah.
Erwanto lantas nekat melempar hulu ledak itu. Saat lemparan pertama tidak terjadi apa-apa. Tetapi sial, saat lemparan kedua ternyata mortir itu meledak.
Alhasil, Erwanto dan istrinya, Endang (29 tahun), beserta kedua anak mereka, Anita (9 tahun) dan Naim (8 tahun), luka-luka terkena serpihan. Karena kritis, keempat korban dilarikan ke RS Antonio Baturaja, guna menjalani perawatan intensif. Rata-rata korban mengalami luka robek di beberapa bagian tubuhnya.
Wakapolres OKU, FX Winardi Prabowo, mengungkapkan, pihaknya sudah menurunkan tim investigasi untuk mengolah tempat kejadian perkara guna mencari barang bukti. Dugaan kuat, ledakan itu berasal dari mortir yang didapat Erwanto di kampungnya beberapa waktu yang lalu.
"Sedang kami selidiki penyebabnya. Di ruang tengah rumah korban ditemukan bekas-bekas proyektil dan percikan darah. Kondisi korban semuanya dalam keadaan kritis," kata Winardi.