MPR Minta Pemerintah Pastikan Sekolah Jalankan Protokol Covid-19 Sebelum Dibuka
Dia juga meminta pemerintah melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan pakar epidemiologi untuk membuat kebijakan membuka tahun ajaran baru saat pandemi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan sarana dan prasarana sekolah untuk menghadapi pembukaan tahun ajaran baru di tengah pandemi. Dia meminta setiap sekolah siap untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Minimal setiap sekolah sudah siap menjalankan protokol kesehatan sebelum membuka sekolah atau pada kondisi pandemi Covid-19 benar-benar dianggap sudah bersih," ujar Politikus Golkar yang akrab disapa Bamsoet, Kamis (28/5).
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Siapa yang membiayai Soeharto untuk melanjutkan sekolah? “Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,” tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Apa yang dilaporkan oleh M Azhari kepada MKD terkait dengan Bambang Soesatyo? Laporan tersebut terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.
-
Bagaimana BRI Peduli ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? BRI terus berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salahnya melalui dukungan berbagai bantuan maupun program-program untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dia juga meminta pemerintah melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan pakar epidemiologi untuk membuat kebijakan membuka tahun ajaran baru saat pandemi. Hal ini untuk mempertimbangkan keselamatan siswa agar tak membuat klaster baru.
"Mengingat keselamatan siswa/i menjadi pertimbangan utama dan agar tidak menjadi kluster baru penyebaran virus Covid-19," kata politikus Golkar ini.
Pemerintah juga diminta mencontoh negara lain yang lebih dahulu membuka sekolah di tengah pandemi. Malah memunculkan klaster baru Covid-19 pada guru dan siswan.
"Hal ini perlu untuk menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan," kata dia.
Bamsoet juga meminta pemerintah melakukan sosialisasi dan simulasi protokol kesehatan di lingkungan sekolah. "Sehingga dapat meminimalisir potensi penularan virus Covid-19 di kalangan guru maupun siswa," pungkasnya.
(mdk/ray)