N Terduga Teroris di Padang Niat Beraksi saat 17 Agustus Mendatang
"Polda sudah disurvei, Polresta Padang, merencanakan jenis bom yang sedang dirakit untuk diledakkan, sasarannya pada upacara 17 Agustus mendatang," ungkap Dedi di Kantor Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/7).
Terduga teroris N yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7) lalu diketahui berencana ledakan bom pada hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia 17 Agustus mendatang.
N sendiri, kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, diketahui akan melakukan pengeboman di fasilitas milik Kepolisian. Masih menurut Dedi, N bahkan sudah melakukan pengamatan terhadap Polres dan Polda di Sumatera Barat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Bagaimana abrasi terjadi di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
"Polda sudah disurvei, Polresta Padang, merencanakan jenis bom yang sedang dirakit untuk diledakkan, sasarannya pada upacara 17 Agustus mendatang," ungkap Dedi di Kantor Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/7).
Lebih jauh, Jenderal Polisi bintang satu itu mengungkapkan, beberapa anggota polisi pun sudah dikuntit olehnya. Hal itu dilakukan demi menyerang dan merebut senjatanya.
"Beberapa pos lalu lintas di Padang juga sudah disurvei, beberapa anggota polisi juga sudah diikuti untuk diserang dan direbut senjatanya," katanya.
Polisi saat ini masih memburu pelaku lainnya. Menurut Dedi, pihaknya beranggapan bahwa pelaku tidak bekerja sendirian.
"Dia tidak bekerja sendiri, beberapa kelompoknya masih dikejar Densus 88 dan Satgas Antiteror di Polda-Polda," jelas Dedi.
Sebelumnya, Densus 88 berhasil menangkap terduga teroris yang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) baik di Indonesia maupun di luar negeri. Terduga diketahui berinisial N. N ditangkep Padang, Sumatera Barat.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan N ini terafiliasi juga dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). "N ini memiliki komunikasi hubungan dengan JAD yang berada di Indonesia dan JAD yang di luar negeri. N ini memiliki koneksi juga ke Mujahidin Indonesia Timur," kata Dedi dalam konferensi pers di Kantor Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan.
N terafiliasi dengan JAD Indonesia seperti jaringan JAD Sibolga, Lampung, dan juga Bekasi. Dari keterangan Dedi, N diketahui dikendalikan oleh seorang otak intelektual atas nama Saefullah alias Daniel alias Caniago. Saefullah, kata Dedi sudah ditetapkan sebagai DPO oleh pihak kepolisian.
Polisi menduga, Saefullah saat ini berada di sebuah wilayah yang dikenal dengan Khurasan. Area yang berada di irisan antara Iran, Uzbekistan, dan juga Afghanistan.
Dedi menjelaskan, kenapa Syfullah berada di Khurasan. Menurutnya pasca runtuhnya kekuasaan organisasi teroris ISIS di Iraq dan Suriah, beberapa anggota ISIS melipir ke beberapa wilayah di sekitar sana. Salah satu wilayah yang potensial ialah Khurasan.
Bukan tanpa alasan kenapa mereka memilih daerah itu. Kata Dedi, daerah Khurasan merupakan wilayah abu-abu tanpa kontrol dari otoritas pemerintah.
"Ini daerah abu-abu. Daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh pemerintah. Oleh karenanya mereka kuat di situ," jelas Dedi.
Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 28 item. "Ada laptop, kemudian ada 7 unit handphone, ada 6 SIM card, beberapa dokumen pribadi, kemudian buku jihad, kemudian ada sejumlah uang tunai Rp1,5 juta, beberapa buku tabungan, kemudian beberapa gulung kawat dan sebagainya," ungkap Dedi.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Polri Buru Syfullah, Otak Pengendali N dan Sejumlah Teroris di Indonesia
Terduga Teroris Ditangkap di Padang, Polri Petakan Kembali Jaringan JAD
Polisi Berikan Keterangan Pers Terkait Penangkapan Teroris di Sumbar
N, Terduga Teroris di Padang Bagian Jaringan JAD dan Mujahidin Indonesia Timur
Keluarga Kaget Penjual Garam di Padang Ditangkap Densus 88
Polda Sumbar Benarkan Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Padang