Naik Trail, Satgas Madago Raya Sisir Poso Pesisir Selatan Buru Kelompok Ali Kalora
Patroli skala besar tersebut digunakan Kapolda Sulteng untuk mengecek kondisi personel, memberikan bantuan paket sembako, melihat dari dekat medan operasi, dan sekaligus memberikan motivasi personel TNI Polri di setiap pos.
Satgas Madago Raya melakukan patroli skala besar memburu keberadaan kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora dengan menyisir wilayah Poso Pesisir Selatan, Senin (5/7). Patroli ini dipimpin Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso.
"Hari ini Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako dan beberapa pejabat operasi melaksanakan patroli skala besar menyisir wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan tertulis, Selasa (6/7).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
Didik yang juga menjabat Kasatgas Humas Ops Madago Raya menyebutkan patroli skala besar Kapolda Sulteng bersama Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf beserta pejabat Operasi Satgas Madago Raya dari unsur Polri dan TNI menggunakan motor trail. Total ada 21 motor trail yang digunakan.
Tim berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso, menyisir wilayah Poso Pesisir Selatan sekaligus mengecek lima Pos Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dan dua Pos Sekat.
Lima Pos Pamrahwan itu adalah Pos Pamrahwan Gantinadi, Pos Pamrahwan Padalembara, Pos Pamrahwan Kampung Bulok, Pos Pamrahwan Taunca dan Pos Pamrahwan Air Panas. Sedangkan dua Pos Sekat, yakni Pos Sekat Kejar Kelapa Dalam dan Pos Sekat air Panas Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
"Patroli skala besar Satgas Madago Raya sebagai upaya untuk melakukan pencarian terhadap DPO MIT Poso dan mempersempit pergerakan simpatisan MIT yang akan memberikan bantuan logistik, sekaligus untuk mengecek pos-pos yang tersebar di wilayah Poso Pesisir Selatan," kata Didik.
Dia menjelaskan patroli skala besar tersebut digunakan Kapolda Sulteng untuk mengecek kondisi personel, memberikan bantuan paket sembako, melihat dari dekat medan operasi, dan sekaligus memberikan motivasi personel TNI Polri di setiap pos.
Saat singgah di salah satu pos, kata Didik, Kapolda Sulteng menyempatkan beristirahat dan menyantap mi instan rebus yang disajikan anggota. Orang yang biasa dipanggil 'Rambo' ini menyempatkan diri bercengkerama dengan warga di sekitar pos sekat. Kapolda Sulteng juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Kendali Operasi (PJKO) Satgas Operasi Madago Raya.
"Mohon doanya kepada masyarakat Sulawesi Tengah semoga para pelaku bisa segera kita tangkap, tetapi kepolisian bersama TNI tetap mengimbau para pelaku atau DPO MIT Poso sebaiknya menyerahkan diri," ujar Didik.
Sebelumnya diberitakan operasi pengejaran terhadap DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dengan Sandi Madago Raya oleh gabungan TNI/Polri diperpanjang. Operasi tersebut kini telah memasuki tahap III pada tahun 2021. Dalam perpanjangan operasi ini, Tim Satgas Madago Raya mendapat tambahan 192 personel Polri.
Operasi Satgas Madago Raya tahap I dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021 yang sebelumnya dinamai Satgas Operasi Tinabalo dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT Pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk DPO.
Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan ke depan (31 Juli 2021) tahap II. DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.
Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak yang terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok Pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT Pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani pada tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.
Baca juga:
Kapolri Perpanjang Operasi Madago Raya 2021, Perburuan Ali Kalora dkk Dilanjutkan
Satgas Madago Raya Baku Tembak Usai Sergap Gubuk Tempat Sembunyi Kelompok Ali Kalora
Kapolri: Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Bersisa 9 Orang
Ali Kalora Dikabarkan Ingin Menyerahkan Diri, Ini Kata Polisi
Masa Tugas Satgas Madago Raya Buru Kelompok Ali Kalora Diperpanjang
Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diyakini Terkait MIT Ali Kalora