Naikkan BBM, intelijen Jokowi harus punya data akurat
Hingga kini Jokowi masih mempercayakan Marciano Norman sebagai kepala BIN yang juga menjabat pada pemerintahan SBY lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk segera menunjuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru. Sebab Jokowi baru saja menaikkan harga BBM dan belakangan terjadi kekacauan massa yang diprediksi bisa mengacaukan pemerintahan.
Pengamat intelijen Ridlwan Habib menilai pemerintahan Jokowi bisa berbahaya jika tak segera menunjuk kepala BIN baru. Apalagi kepala BIN saat ini masih dipegang oleh Marciano Norman, orang kepercayaan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Perlu diingat, Kepala BIN sekarang adalah kepala BIN era SBY. Padahal untuk menjamin akurasi informasi Kepala BIN harus orang yang paling dipercaya presiden," kata Ridlwan melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (19/11).
"Menteri sudah berganti semua. Namun Kepala BIN, yang paling strategis justru masih Kepala BIN era SBY. Pak Marciano dipilih SBY karena dia kepercayaannya," tambahnya.
Menurut Ridlwan, BIN berfungsi memberikan data paling akurat terhadap situasi keamanan dan sosial politik bagi presiden. Data itu idealnya dilaporkan setiap hari sebelum pukul 8 pagi, sehingga Presiden mempunyai gambaran nyata apa yang sedang terjadi di negara.
"Apakah daily briefing dari BIN itu masih berjalan? Apakah masih ada analisa harian setiap pagi di meja presiden ?," ujarnya.
Ridlwan menilai jabatan Kepala BIN sangat strategis dan vital, sebab intelijen adalah mata dan telinga pemerintah.
"Sebelum memutuskan sesuatu, Presiden harus melihat data dan saran analisis intelijen. Jika data dan saran tidak akurat, bisa dibayangkan apa yang terjadi, apalagi jika tidak ada," paparnya.
Ridlwan pun memprediksi kekacauan massa memprotes BBM seperti di Makassar kemarin bakal terus terjadi selama sebulan ke depan jika intelijen Jokowi tak bekerja dengan baik. "Kondisi itu bisa mengakibatkan kerawanan keamanan dan mengganggu pemerintahan, jika tidak diantisipasi suasana bisa memburuk," imbuhnya.
Baca juga:
Demo mahasiswa tolak kenaikan harga BBM di Yogya kembali ricuh
Muzani: Baru dilantik, Jokowi buat keputusan mengejutkan rakyat
BI tegaskan kenaikan BI rate demi tenangkan pasar
Protes BBM naik, mahasiswa di Medan aksi dorong sepeda motor
JK: Interpelasi kan bertanya, akan kita jawab
Ini jawaban Puan ditanya absen saat pengumuman kenaikan BBM
Polisi Semarang siaga satu tekan aksi anarkis pendemo BBM
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga personel Polri.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.