Nakhoda lalai, tanker muat 3.500 kilo liter BBM kandas di Maluku
Kelalaian nakhodanya karena kurang memperhatikan peta laut telah dipasang di sekitar perairan Tanjung Batu.
Kapal tanker MT Ngagel Dadi dilaporkan kandas di perairan Tanjung Lampu, Dusun Marbali, Kota Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, sejak Sabtu (13/12) siang. Salah seorang warga Dobo, Joseph Labok, mengatakan, kapal tanker yang mengangkut 3.500 kilo liter BBM tersebut kandas karena tidak memperhatikan rambu-rambu di sekitar perairan Tanjung Lampu, sehingga naik ke atas hamparan karang.
"Bila tidak segera ditangani, kemungkinan kondisinya lebih parah karena musim cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi saat ini," ujar Joseph seperti dikutip dari Antara, Senin (15/12).
Joseph, yang juga komisioner KPU Kepulauan Aru, khawatir stok BBM terbatas sehingga mempengaruhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Depot PT Pertamina Dobo hendaknya berkoordinasi dengan pihak teknis terkait untuk menangani kandasnya kapal tanker tersebut," katanya.
Wira Penjualan PT Pertamina Cabang Ambon, Fandi dikonfirmasi dari Dobo, membenarkan, kandasnya kapal tanker tersebut dengan alasan kondisi cuaca buruk dan armada tersebut baru pertama kali mengangkut BBM ke Depot Pertamina Dobo. Fandi menyatakan pihaknya sedang berkoordinasi agar kapal cargo diarahkan untuk menarik kapal tanker tersebut.
"Kapal cargo diarahkan ke lokasi sambil muatannya sebanyak 3.500 KL dikurangi agar memudahkan olah gerak kapal," katanya.
Disinggung stok BBM di Dobo, Fandi menjelaskan, untuk premium dan solar cukup untuk dua pekan ke depan, sedangkan minyak tanah bisa memenuhi kebutuhan selama 10 hari.
"Kami pun sedang mengarahkan kapal tanker dari Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) ke depot Pertamina Dobo agar tidak meresahkan masyarakat, terutama merayakan Natal dan Tahun Baru," ujar Fandi.
Kelalaian nahkoda Petugas Lalulintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Klas II Dobo, Nico Kerlely mengatakan, kandasnya kapal tanker tersebut karena kelalaian nakhodanya karena kurang memperhatikan peta laut telah dipasang di sekitar perairan Tanjung Batu.
"Seharusnya saat menuju dermaga Depot Pertamina Dobo berkoordinasi dengan Stasiun Radio Pantai setempat agar diarahkan alur pelayaran," katanya.
Karena itu, nakhoda kapal telah dipanggil untuk diperiksa hari ini (Senin) dengan harus membawa dokumen kapal.
"Kelalaian nahkoda ada ketentuan sanksinya, baik administrasi hingga hukuman penjara sehingga nahkoda hendaknya kooperatif," ujar Nico.
Dia juga menyesalkan nahkoda kapal tanker tersebut yang saat meminta bantuan kapal lainnya hendaknya berkoordinasi dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Klas II Dobo.
"Kami tidak pernah dikoordinasikan soal olah gerak kapal bantu tersebut. Sekiranya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka siapa harus bertanggung jawab,"tegas Nico.
Sebelumnya pada awal Januari 2014 kapal cargo KM Obelik milik PT Tirta Sarana Indo Line di Surabaya juga kandas di perairan Tanjung Lampu.