Minyak dari Kapal Tanker Rusia Tumpah, 61 Ekor Mamalia Laut Mati
Dua kapal tanker Rusia yang berusia tua terperangkap badai di Selat Kerch.
Puluhan mamalia laut ditemukan mati setelah minyak dari kapal tanker Rusia di Laut Hitam tumpah bulan lalu, menurut informasi dari Delfa Center, pusat penyelamatan dan rehabilitas lumba-lumba Rusia, pada Minggu (5/1). Delfa Center melaporkan telah menemukan 61 bangkai mamalia laut sejak kejadian tersebut. Mamalia laut yang terlibat termasuk dalam kelompok cetacea, seperti paus, lumba-lumba, dan pesut, berdasarkan kutipan dari laman VOA Indonesia, Selasa (7/1).
"Dilihat dari kondisi bangkai-bangkai tersebut, tampaknya sebagian besar cetacea itu mati dalam 10 hari pertama setelah bencana," ungkap pihak Delfa melalui saluran Telegram.
Mayoritas mamalia yang ditemukan adalah lumba-lumba Azov, yang merupakan sejenis pesut pelabuhan (harbour porpoise) yang tampak mirip dengan lumba-lumba, namun lebih dekat kekerabatannya dengan beluga dan narwhal. Di sisi lain, Kementerian Situasi Darurat Rusia pada hari Minggu (5/1) menyatakan pihaknya sedang berusaha membersihkan dampak dari tumpahan minyak tersebut. Namun, angin kencang dan gelombang tinggi telah menyebabkan minyak menyebar ke beberapa wilayah pantai.
"Lebih dari 68 kilometer garis pantai telah dibersihkan," kata kementerian tersebut.
Dua Lapisan Minyak
Tumpahan minyak ini terjadi pada 15 Desember 2024, ketika dua kapal tanker Rusia yang sudah tua terjebak dalam badai di Selat Kerch, yang menghubungkan Krimea dengan wilayah selatan Rusia. Akibatnya, satu kapal tenggelam dan satu lagi terdampar, yang menyebabkan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat jenis mazut tumpah ke perairan di sekitarnya, menurut estimasi dari otoritas setempat.
Dalam pernyataan selanjutnya, pihak kementerian menginformasikan tentang penemuan dua lapisan minyak baru. Salah satu lapisan terdeteksi di lepas pantai Anapa, sedangkan lapisan lainnya ditemukan di teluk Kapsel, seperti yang dilaporkan kantor berita Rusia TASS.
Menurut laporan tersebut, lapisan kedua memiliki panjang mencapai 2 kilometer. Untuk menangani masalah ini, ratusan sukarelawan dikerahkan untuk membersihkan tanah yang terkontaminasi di pantai-pantai Krimea serta sepanjang pesisir selatan Rusia. Otoritas Rusia juga menjelaskan, jenis bahan bakar yang tumpah adalah mazut, yang dikenal sulit untuk dibersihkan karena sifatnya yang padat, berat, dan tidak mengapung di permukaan air.