Presiden Azerbaijan Tuding Rusia Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Tuntut Permintaan Maaf
Pesawat tersebut jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember, menewaskan 38 orang.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengungkapkan pada Senin (6/1), Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines bulan lalu karena ditembak sistem pertahanan udara Rusia. Pesawat jet Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang lepas landas dari Baku mengalami kecelakaan di Kazakhstan pada 25 Desember 2024, menyebabkan 38 dari 67 penumpangnya tewas setelah pesawat tersebut dialihkan dari pendaratan yang direncanakan di Kota Grozny, Rusia selatan.
"Kesalahan yang mengakibatkan kematian warga Azerbaijan ada pada perwakilan Federasi Rusia," tegas Aliyev pada Senin, seperti yang dilaporkan dalam pernyataan resmi dari kantornya, dilansir Channel News Asia, Selasa (7/1).
Ini merupakan kritik langka dari pemimpin Azerbaijan untuk Rusia, apalagi Aliyev dikenal memiliki hubungan baik dengan Putin. Aliyev juga mendesak Rusia untuk meminta maaf, mengakui kesalahan mereka, dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut, yang dianggap sebagai tindakan kriminal.
Pihak Rusia mengakui sistem pertahanan udaranya aktif di daerah tersebut pada saat kejadian, dengan alasan wilayah itu sedang diserang oleh drone-drone Ukraina. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan permohonan maaf atas "insiden" yang terjadi di ruang udara Rusia, tetapi belum memberikan tanggapan mengenai tuduhan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh senjata Rusia.
Sembunyikan Penyebab Kecelakaan
Aliyev juga menyatakan Rusia berupaya menyembunyikan penyebab insiden serta menyampaikan versi-versi yang tidak masuk akal yang telah "menimbulkan kemarahan yang wajar".
Dalam pernyataan awal, badan transportasi udara Rusia menyebutkan pesawat terpaksa mengubah rute setelah mengalami tabrakan dengan burung. Aliyev menegaskan sistem pertahanan udara di Grozny, yang seharusnya melindungi pesawat yang akan mendarat, baru diumumkan setelah pesawat tersebut ditembak dari darat.
"Jika ada bahaya terhadap ruang udara Rusia, maka kapten pesawat harus segera diberitahu," tegas Aliyev.
Dia juga mempertanyakan alasan di balik pengalihan pesawat yang membawa penumpang ratusan kilometer melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan untuk melakukan pendaratan darurat.
"Mengapa pesawat itu diarahkan ke Aktau, kami tidak memiliki informasi," katanya.
Azerbaijan mengungkapkan, hasil awal penyelidikan mereka menunjukkan pesawat tersebut secara tidak sengaja terkena misil dari pertahanan udara Rusia. Sementara itu, Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal mereka sendiri, namun belum memberikan pernyataan mengenai kesepakatan dengan penilaian dari Baku. Kotak hitam dari pesawat Azerbaijan Airlines 8243 telah dikirim ke Brasil untuk dilakukan analisis.