Natalius Pigai Bangga Dibully karena Minta Anggaran Rp20 Triliun: Bagi Pembela HAM Diserang Biasa Saja
Pigai menjadi sorotan karena berharap anggaran Kementerian HAM ditambah dari Rp60 Miliar menjadi Rp20 Triliun.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai bangga belakangan ini dia diserang karena pernyataannya yang dianggap kontroversi. Padahal, dia ingin membuat terobosan untuk mengangkat persoalan HAM yang kerap diabaikan.
Pigai menjadi sorotan karena berharap anggaran Kementerian HAM ditambah dari Rp60 Miliar menjadi Rp20 Triliun.
- Depan Anggota DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Ngaku Butuh Rp1 Triliun Untuk Gaji 2.544 Pegawai
- VIDEO: Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Rp20 Triliun, Sudah Bisik-bisik ke Menkeu
- Menteri HAM Natalius Pigai Ingin Anggarannya di Atas Rp20 Triliun
- Natalius Pigai Satu-satunya Calon Menteri Prabowo yang Nyopir Mobil Sendiri ke Hambalang
"Saya bangga hari ini karena saya diserang karena saya mungkin membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan melakukan terobosan-terobosan di luar bayangan semua orang dimana menganggakat Hak Asasi Manusia diabaikan di ujung dari kebijakan politik dan pembangunan menjadi masukan dalam centrum utam kebijakan republik ini," kata Pigai dalam Rapat Kerja bersama Komisi XIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).
Sebagai pembela HAM, Pigai merasa penambahan anggaran itu adalah hal yang wajar. Dia hanya bermaksud untuk menyampaikan terobosan-terobosan mengenai HAM.
"Jadi itu sebenarnya yang membuat saya mengeluarkan pernyataan yang beyond menggemparkan. Mungkin bagi orang menggemparkan sebenarnya bagi kami pembela hak hak asasi manusia hal yang biasa biasa saja," tuturnya.
Pigai mengapresiasi jika pernyataannya yang menjadi buah bibir itu langsung direspons pimpinan Komisi XIII DPR. Pigai merasa terbantu untuk memberikan kesadaran bangsa soal HAM.
"Yang menjadi luar biasa dan kami dibantu untuk memberi kesadaran bagi bangsa dan negara ini ketika pak pimpinan komisi 13 Pak Willy Aditya merespons secara cepat Pak Andreas Hugo Pareira pimpin merespons secara cepat dan menjadi buah bibir di masyarakat dari ujung timur Papua sampai ujung barat Sumatera," ungkapnya.
Pigai pun merasa pernyataannya itu tak menuai kritikan oleh pembela HAM. Baginya, ucapannya itu adalah perasaan mendalam untuk membela kemanusiaan.
"Mohon izin satu civil society pembela HAM tidak memberikan kritikan itu menunjukan saya mengungkapkan perasaan yang paling dalam dari pembela kemanusiaan yang ada seantero negeri ini," pungkasnya.
Sebelumnya, pernyataan jajaran kabinet Prabowo Subianto menuai sorotan publik. Salah satunya adalah Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang meminta anggaran di kementeriannya dinaikkan di atas Rp20 triliun.
Eks komisioner Komnas HAM itu menilai anggaran di Kementerian HAM saat ini yang hanya Rp64 miliar tidaklah cukup mewujudkan visi misi Prabowo Subianto di bidang HAM.
"Maka, tim transisi rombak itu anggaran dari cuma Rp 64 miliar jadi Rp 20 triliun, enggak bisa. Tidak tercapai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto," kata Pigai di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa, (22/10).