Nawacita Jokowi terancam gagal, Dollar meroket dan koruptor diremisi
Prasyarat sebuah pembangunan di sebuah negara baru akan bisa terlaksana, jika stabilitas negara terkendali.
Pengamat Intelijen John Memphi mengatakan, dirinya ragu bahwa semua program pembangunan yang dicantumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Nawacita akan bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. Pasalnya, dari kacamata para pemerhati intelijen, prasyarat sebuah pembangunan di sebuah negara baru akan bisa terlaksana, jika stabilitas keamanan di seluruh sektor negeri itu sudah bisa terwujud.
"Kalau mau membangun, keamanan dan stabilitas nasional harus diciptakan dulu. Karena nggak mungkin melakukan pembangunan secara nasional, kalau keadaan negaranya saja nggak stabil," kata John dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/3).
"Jokowi itu sampai saat ini bisa kita lihat, dalam pemerintahannya dia sama sekali belum membangun apapun. Bahkan semua rencana pembangunannya di dalam Nawacita sedang terancam, karena Dollar sekarang sudah Rp 13.000, parpolnya pada ribut, koruptornya diremisi. Lalu mana mungkin pembangunan bisa dimulai secara efektif," katanya menambahkan.
Kekisruhan yang melanda sejumlah partai politik saat ini, lanjut John, sebenarnya bisa ditengahi dan diselesaikan secara langsung oleh presiden, melalui perangkat pemerintahannya seperti Menkum HAM. Namun, jelas dibutuhkan ketegasan dari presiden sendiri dalam menjadi penengah. Karena jika tidak, kubu-kubu di internal parpol yang bersengketa itu pada akhirnya akan menyalahkan pemerintah, bahkan bisa berbalik menyerangnya.
"Dalam berbagai polemik di beberapa internal partai saat ini, yang penting adalah bagaimana Jokowi bisa jadi wasit yang objektif. Jangan sampai Jokowi atau pemerintah juga jadi kubu yang ikut berantem," kata John.
"Tapi itu juga beresiko kalau wasitnya nggak benar dalam menengahi. Jangan sampai yang berantem sudah capek, dan akhirnya malah bersatu ngeroyok wasit yang nggak tegas dan nggak objektif tersebut," pungkasnya.