Nenek di Malang Batal Naik Haji, Keluarga Tidak Tega jika Berangkat Sendiri
Supiyah (93), tahun ini sejatinya mendapat kesempatan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Seluruh Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) pun sudah terbayar lunas sebelum batas akhir.
Supiyah (93), tahun ini sejatinya mendapat kesempatan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Seluruh Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) pun sudah terbayar lunas sebelum batas akhir.
Bahkan pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) beberapa waktu lalu telah mengirimkan perlengkapan hajinya. Tetapi Supiyah dan keluarga kemudian memutuskan untuk tidak berangkat dengan sejumlah pertimbangan.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Bagaimana M Halili menjadi viral? Pria asal Sampang, M Halili, menjadi viral di media sosial setelah ia berkaraoke lagu 'Bebas' milik Rhoma Irama. Dalam video tersebut, ia terlihat nyanyi dengan santai namun suaranya yang khas menarik perhatian.
"Sak karepe (terserah) wis, yo pengin (ingin) sakjane (sebenarnya)," kata Supiyah saat ditemui di rumahnya, Jalan Kyai Perseh Jaya 38 Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (23/5).
Supiyah mendaftar haji pada 29 Maret 2017 dan berdasarkan usia, termasuk jamaah haji yang mendapat prioritas untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.
Kala itu turut mendaftar juga Ahmad Fathoni, cucunya, dengan pertimbangan akan menjadi pendamping. Kemudian muncul ketentuan kalau pendampingnya harus anaknya, maka anak dan menantu Supiyah yakni Suryati (60) dan Abdul Hayyi (72) pun akhirnya mendaftar.
Namun pada musim haji 2023, hanya Supiyah yang mendapatkan panggilan untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Karena itu keluarga kemudian mempertimbangkan keberangkatan Supiyah, jika tanpa pendampingan dari keluarga.
"Dipikir-pikir nanti kerepotan di sana. Akhirnya tidak jadi berangkat," tegas Abdul Hayyi, menantu Supiyah.
Sementara Suryati, anak Supiyah mengaku tidak tega bila ibunya harus berangkat seorang diri. Apalagi keseharian selama ini memang Suryati hidup bersama dan memahami kebiasaan ibunya.
"Kalau yang mendampingi orang lain, tidak tega. Kalau thawaf mungkin bisa tetapi kalau keseharian di kamar, ke kamar mandi, buang air, rasanya kok tidak tega, kalau bukan keluarganya sendiri, enggak tega," jelasnya.
Suryati juga mengaku kasihan dengan petugas pendampingnya bila harus mengurusi ibunya. Apalagi harus mengurusi pekerjaan bersifat pribadi saat membersihkan diri atau buang air.
"Kalau aktivitas keseharian normal. Pelan-pelan tapi dapat mengerjakan sendiri. Tetapi kadang juga agak pikun," jelasnya.
"Tidak tega (ke petugas juga) kalau bukan anaknya yang mengerjakan itu," tegasnya.
Karena itu, Suryati tetap berharap dapat mendampingi ibunya saat menjalankan ibadah haji kalau pun tidak pada tahun ini. Karena itu, Suryati juga menolak berangkat jika tidak bersama ibunya.
Suryati masih berkeyakinan tahun depan dapat mengerjakan rukun Islam kelima bersama ibunya. "Ini belum waktunya saja," tegasnya.
(mdk/cob)