Nenek di Sampit Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Perampokan
Jenazah korban ditemukan di dapur. Posisi tubuh korban tertelungkup dengan miring ke kanan, gigi palsu korban terlepas dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah. Selain itu, barang-barang korban sudah tidak ada di tempat.
Seorang nenek inisial C (66) warga Kelurahan Baamang Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas di rumahnya. Diduga nenek C menjadi korban perampokan.
"Kami menduga almarhumah ini adalah korban pencurian dengan kekerasan karena ada beberapa barang berharga milik almarhumah yang hilang. Untuk sementara yang diketahui barang yang hilang berupa perhiasan," kata Kepala Polres Kotawaringin Timur, AKBP Abdoel Harris Jakin, di lokasi kejadian di Sampit. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (30/10).
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Menurut Jakin, sekitar pukul 04.30 WIB pagi, ada warga yang mendengar suara teriakan dan suara seperti benda berat yang jatuh. Pagi harinya, warga menemukan jenazah korban.
Jenazah korban ditemukan di dapur. Posisi tubuh korban tertelungkup dengan miring ke kanan, gigi palsu korban terlepas dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah. Selain itu, barang-barang korban sudah tidak ada di tempat.
"Selama ini almarhumah tinggal sendirian di rumah ini. Kami mohon doa restu. Bismillah. Semoga bisa kami ungkap secepatnya," kata Jakin.
Sementara itu, Erna, tetangga yang menemukan korban, mengaku sangat terpukul dengan kejadian itu karena korban dinilai merupakan sosok yang baik.
"Saat kami gedor tidak ada suara, akhirnya kami buka pintunya. Saat kami temukan, tubuhnya sudah dingin. Mungkin saat itu sudah meninggal," kata Erna.
Saat itu Erna bermaksud hendak memberikan ikan kesukaan nenek yang tinggal sebatang kara itu. Namun saat itu sang pemilik rumah tidak ada menyahut panggilan salam dari luar.
Khawatir terjadi apa-apa, Erna memanggil sepupunya bernama Nato yang juga tetangga korban. Saat itu juga belum ada suara sahutan dari dalam rumah korban sehingga keduanya memutuskan membuka pintu rumah tersebut.
"Selama ini beliau memang sudah berpesan kepada kami agar selalu menengok beliau. Saya sering memanggil beliau melalui jendela dan selalu disahut. Biasanya setiap setelah subuh sampai pagi, beliau menonton televisi, tapi tadi tidak ada suara sama sekali," kata Nato.
Saat keduanya masuk, ternyata pintu bagian belakang sudah terbuka. Dari sanalah diduga pelaku masuk dan melakukan tindakan keji terhadap nenek renta tersebut.
"Saya tidak berani melihat lagi, katanya ada luka lebam dan berdarah pada mata. Tadi saya langsung melaporkan itu kepada warga lain. Ada ketua RT juga tadi," kata Erna.
Sementara itu Durahman, adik korban mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah diberitahu tetangga korban. Selama ini Durahman yang tinggal tidak terlalu jauh dari rumah korban, sudah khawatir melihat sang kakak tinggal sebatang kara sehingga dia sering mengajak korban pindah ke rumahnya, namun selalu ditolak korban.
"Ia memang banyak perhiasan karena dia memiliki banyak kebun yang dibelinya bersama almarhum suaminya. Setiap minggu ada yang mengantar uang hasilnya. Tapi soal berapa banyak perhiasan dan uangnya, saya tidak pernah bertanya," kata Durahman.
Durahman mengatakan, sang kakak tidak memiliki anak kandung, namun ada mempunyai anak angkat yaitu seorang perempuan. Tapi Durahman tidak mengetahui keberadaan anak angkat sang kakak itu karena sudah berkeluarga dan tinggal terpisah sehingga hanya korban seorang diri di rumah tersebut.
Durahman berharap polisi bisa segera menangkap pembunuh sang kakak. Pihak keluarga sangat terpukul atas kejadian itu.
Baca juga:
Polisi Bentuk Satgas Antibegal Sepeda di Jaksel
Empat Anggota Komplotan Pencuri Brankas Antarprovinsi Ditembak
Lempar Polisi Pakai Batu, 2 Perampok di Musi Rawas Ditembak
Modus Bertamu Tengah Malam, 3 Pemburu di Sumut Merampok dan Memperkosa Petani
Bobol Mesin ATM di Padang, 5 Perampok Gondol Uang Rp 250 Juta
Viral Pesepeda Diduga Jadi Korban Begal, Polisi Minta Korban Melapor