Ngaku Polisi Lalu Bawa Kabur 12 Motor, 4 Begal di Samarinda Ditembak
Empat orang anggota sindikat begal di Samarinda, Kalimantan Timur, ditembak tim Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Minggu (23/5) malam. Dalam aksinya, mereka mengaku polisi lalu merampas sekurangnya 12 sepeda motor.
Empat orang anggota sindikat begal di Samarinda, Kalimantan Timur, ditembak tim Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Minggu (23/5) malam. Dalam aksinya, mereka mengaku polisi lalu merampas sekurangnya 12 sepeda motor.
Para pelaku beraksi selama bulan Ramadan lalu. Korban mereka umumnya remaja laki-laki.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
Modus yang digunakan yakni menyetop motor korban saat melintas di kawasan jalan sepi. "Mereka sindikat begal. Mengaku polisi, seolah-olah bertindak sebagai polisi kepada korbannya," kata Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zaenal Arifin di kantornya Jalan Ir H Juanda, Senin (24/5) sore.
"Aksinya dilakukan malam hari. Mereka mengikuti korban dari belakang, kemudian menghentikan di pinggir jalan. Seolah polisi memeriksa surat-surat, lalu bawa kabur motor korban," imbuhnya.
Kasus ini terungkap dari laporan korban yang mengaku sepeda motornya dibawa polisi. Tim dari Polsek Samarinda Ulu melakukan penyelidikan.
Dari penyelidikan itu, para pelaku teridentifikasi. Empat orang di antaranya dibekuk di tempat berbeda. "Dua lagi masuk DPO (Daftar Pencarian Orang)," ujar Zaenal.
Keempat pelaku ternyata residivis. "Saat penangkapan, ada perlawanan. Sehingga harus dilakukan tindakan tegas dan terukur," tegas Zaenal.
Dari pemeriksaan awal mereka mengaku sudah merampas 12 sepeda motor. Beberapa di antaranya sudah diamankan sebagai barang bukti.
Keempat pelaku kini meringkuk di penjara. Penyidik menjerat mereka dengan Pasal 365 KUHP karena melakukan pencurian dengan kekerasan. "Kasus ini terus kita kembangkan," pungkas Zaenal.
Salah seorang tersangka, GR (34), yang pernah menjalani hukuman 4 bulan penjara karena kasus penikaman, mengaku nekat mengaku polisi untuk menakuti korban. Bahkan, dia pun sempat membawa pistol mainan.
"Saya tidak ada pekerjaan, begal saja. Kalau tidak begitu (mengaku sebagai polisi) tidak bisa dapat apa-apa. Di mana ada penadah, di situ motor mau kita jual. Ya, mereka (korban) percaya saja (pelaku mengaku sebagai polisi)," ucap GR.
(mdk/yan)