Noe Letto Bikin Aplikasi Permudah Masyarakat Tentukan Capres Pilihan
Noe Letto pun menginisiasi lahirnya aplikasi Pantau Bersama. Aplikasi yang dibuat sejak awal Januari 2019 ini disebut Noe Letto akan membantu para pemilih menentukan pilihannya berdasarkan gagasan dan pilihan rasional.
Vokalis Band Letto, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau biasa disapa Noe prihatin dengan kondisi Pilpres 2019 ini. Noe menilai banyak pemilih di Pilpres 2019 yang memilih pasangan Capres dan Cawapres tanpa berpikir rasional dan terjebak pada labelisasi sosok. Para pemilih pun dinilai menentukan pilihan tanpa melihat berdasarkan gagasan dari pasangan yang dipilihnya, dan terjebak pada politik identitas.
Menjawab kondisi tersebut, Noe Letto pun menginisiasi lahirnya aplikasi Pantau Bersama. Aplikasi yang dibuat sejak awal Januari 2019 ini disebut Noe Letto akan membantu para pemilih menentukan pilihannya berdasarkan gagasan dan pilihan rasional.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Kesulitan kita memilih karena bias personal dan terjebak politik identitas. Kalau sudah terlanjur senang ada enforcement ke personal itu. Kita coba memindah proses itu. Yang tadinya senang duluan di awal (senang pada salah satu Capres-Cawapres) baru mengumpulkan data di balik menjadi mengumpulkan data dulu baru senang dengan keputusannya atau pilihannya. Punya inisiatif bikin gini (aplikasi Pantau Bersama) karena lihat proses Pilpres bikin stres. Makanya bikin ini Pantau Bersama supaya proses pemilihan bisa gembira tanpa stres-stres tapi akurat," ujar Noe Letto, Senin (4/3) malam.
Noe Letto mengungkapkan Pantau Bersama didesain agar membuat pemilih di Pilpres 2019 menjadi lebih rasional. Dengan memilih dengan rasional, diharapkan para pemilih bisa menentukan pilihan terbaiknya di Pilpres 2019.
"Aplikasi ini membantu kita berpikir lebih rasional. Juga membantu memantau diri sendiri di era informasi yang semua keputusan serba emosional. Sehingga keputusan yang serba emosional itu menjadi keputusan yang rasional. Biar pesta demokrasi menjadi menyenangkan," papar Noe Letto.
Noe menguraikan Pantau Bersama yang dibuatnya merupakan aplikasi yang berbentuk tanya jawab. Para pengguna nantinya bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan akan dijawab oleh kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno. Pertanyaan dari para pengguna aplikasi ini akan dimasukkan ke dalam Tanya Kandidat. Pertanyaan tersebut lalu akan dijawab di Kata Kandidat.
"Konsepnya tanya jawab. Nanti setiap pertanyaan akan dijawab tetapi di awal kita tidak akan menyebutkan jawaban itu dari jawaban pasangan 01 atau 02. Nanti penanya akan memilih jawaban yang sesuai dengan pertanyaannya yang mana. Setelah itu aplikasi akan memberitahu itu jawaban dari pasangan 01 atau 02. Jadi yang dinilai gagasan dari jawaban itu," urai Noe Letto.
Noe Letto menambahkan jika Pantau Bersama sempat mendapatkan apresiasi dari temannya di India dan Malaysia. Kebetulan dua negara tersebut pun akan menggelar Pemilu seperti di Indonesia.
"Sempat ketemu teman dari India dan Malaysia yang mereka juga akan mengadakan Pemilu juga. Mereka tertarik karena menurut mereka ini aplikasinya pertama di dunia. Simpel konsepnya tapi membuat pemilih menjadi rasional," pungkas Noe Letto.
Baca juga:
Running Text Puskesmas di Semarang Diretas, Ajak Pilih Prabowo-Sandi
Ogah Terlena Hasil Survei, TKN Tawarkan Program Baru Jokowi Genjot Elektabilitas
Adu Kartu 'Sakti' Jokowi vs Prabowo
Bawaslu Temukan WNA Pemilik e-KTP di Ciamis dan Pangandaran Masuk DPT
Kritik-Kritik Keras Amien Rais Sampai Sebut Kata Hancur