NU: Umat Islam dilarang ikut acara kondom yang digelar Kemenkes
Kritik itu datang karena dalam acara tersebut ada pembagian kondom gratis dari produsen kondom kepada masyarakat.
Nahdlatul Ulama mengkritik acara Pekan Kondom Nasional yang digelar Kementerian dan Kesehatan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) serta salah satu produsen kondom. Kritik itu datang karena dalam acara tersebut ada pembagian kondom gratis dari produsen kondom kepada masyarakat.
"Sosialisasi kondom dengan dalih menyelamatkan masyarakat dari HIV & AIDS, juga membenci rokok dengan dalih menjaga kesehatan masyarakat, itu terdengar indah, namun sesungguhnya manipulatif dan tendensius," kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Sulton Fatoni dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (1/12).
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar umat Islam tidak ambil bagian dalam acara itu. Sulton mengakui memang kampanye tersebut terlihat positif tetapi tetap saja kontroversial.
"Kegiatan itu jelas bertentangan dengan ajaran agama," tegas Sulton.
Selain acara Pekan Kondom Nasional, kritikan Sulton juga ditujukan kepada Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi. Mboi dianggap sering mengambil keputusan yang tidak arif, seperti pelarangan rokok, menolak sertifikasi halal obat-obatan, dan mendukung demonstrasi dokter beberapa waktu lalu.
"Cobalah lebih arif dalam mengambil kebijakan, mau mendengar saran, dan bisa bekerja lebih substantif. Kami mencatat, sejak dilantik pada bulan Juni tahun 2012 lalu, apa-apa yang dikerjakan Menkes tak lain hanya sebuah kontroversi," tutup Sulton.
Pekan Kondom Nasional dilaksanakan mulai hari ini tanggal 1 sampai 7 Desember mendatang. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari AIDS se Dunia di Indonesia.