Nyawa Aipda Sudarsa melayang dikemplang botol bir
Kedua pasangan kekasih ini tengah mabuk saat melakukan aniaya kepada Aipda Sudarsa.
Aipda Wayan Sudarsa diserang bertubi-tubi David James Taylor di pinggir pantai sebelum tewas. Korban tidak bisa melawan mendapat hantaman hingga tidak berdaya. Belum puas, pelaku bahkan menggunakan botol bir mengemplang hingga Sudarsa nyawanya melayang.
David merupakan warga negara asing (WNA) asal Inggris. Saat kejadian dia tengah menikmati wisata Pantai Legian Kuta di Bali, bersama kekasihnya Sara Connor, WNA asal Australia, dalam kondisi mabuk. Keduanya kini telah diciduk kepolisian Polresta Denpasar.
Kuasa hukum David, Haposan Sihombing, menuturkan bahwa pembunuhan dilakukan kliennya lantaran kesal mendengar teriakan Sara menangis dan menyebut polisi jahat. David lantas menghajar polisi berusia 53 tahun itu menggunakan botol bir. Menurut dia, tindakan itu spontan karena saat membalikkan wajah korban, justru jari telunjuk tangan kirinya digigit.
Hal itu dibenarkan Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo. Ada sejumlah pukulan dilayangkan David kepada anggota Polsek Kuta itu.
"David mengakui telah membunuh korban dengan botol yang ada di TKP. Dia telah memukul korban beberapa kali dengan botol bir," kata Hadi di Mapolresta Denpasar, Selasa (23/8).
Menurut Hadi, kejadian maut itu berawal dari pencarian tas milik Sara. Kemudian, David bertemu dengan korban. "Di sana dia menanyakan tas itu kepada korban. Namun korban tidak mengetahuinya, tapi si tersangka ini mendesak terus kepada anggota kami,"ucap Hadi.
David dan korban sempat dilerai Sara. Namun, lelaki asal Inggris itu terus menghajar, dan menemukan botol bir di samping korban. "Korban tidak hanya dipukul memakai botol bir, tetapi dia juga memakai handphone dan teleskop milik korban," ujar Hadi.
Terkait teriakan Sara, Haposan menyebut tindakan itu dilakukan lantaran Sara nyaris diperkosa Aipda Sudarsa.
"Sara mengaku minta pertolongan polisi. Tetapi dirinya malah ditindih di pasir oleh polisi tersebut. Saat itu Sara sempat teriak minta tolong dan ada tiga orang yang tidak dikenal menolong," kata Haposan.
Kemudian, lanjut dia, polisi itu dipukuli orang yang menolong Sara hingga bebas dari pelukan Sudarsa. Takut terjadi apa-apa, keduanya lalu pergi dari home stay satu ke tempat lainnya. Beruntung keduanya lekas diciduk dan tengah menjalani penyelidikan.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh merasa kecewa dengan hasil seleksi polisi? Pemilik akun TikTok @mademerjaya7 sekaligus Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu mengungkap kekecewaan usai sang putra tak lolos seleksi polisi. "Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri," ungkapnya. "Mohon izin jenderal, anak saya mencari Bintara dari 2023 di Polda Bali, dengan niat yang sungguh-sungguh, anak saya ingin menggantikan saya untuk mengabdi menjadi polisi," sambungnya.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Baca juga:
Pengakuan 2 bule tersangka pembunuhan Aipda Sudarsa
Ada bekas luka gigitan di paha Sara, diduga dilakukan Aipda Wayan
Pengacara minta pengakuan 2 pelaku pembunuh polisi Bali dikonfrontir
Ungkap bekas gigitan, 2 tersangka pembunuh Aipda Sudarsa divisum
Polisi sisir rawa tempat dua bule buang barang bukti HP Aipda Wayan