Obat Sirop Ada Sejak Lama, Kenapa Gagal Ginjal Akut Baru Heboh Sekarang?
Obat jenis sirop sudah ada sejak lama. Namun, baru beberapa bulan belakangan ini menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak-anak. Kenapa demikian?
Obat jenis sirop sudah ada sejak lama. Namun, baru beberapa bulan belakangan ini menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak-anak. Kenapa demikian?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengakui, hal ini yang masih menjadi misteri. Kemenkes tengah melakukan mengkajian kenapa baru belakangan ini obat sirop menjadi berbahaya.
-
Apa itu batu ginjal? Di sisi lain, ginjal adalah organ yang penting untuk menyaring limbah dan zat beracun dari darah, mengubahnya menjadi urine. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal, seringkali terdiri dari mineral seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Kapan rasa sakit akibat batu ginjal biasanya muncul? Umumnya, rasa sakit akan mulai terasa ketika batu ginjal bergerak ke ureter yang ukurannya lebih sempit.
-
Bagaimana batu ginjal terbentuk? Batu ginjal adalah kristal keras yang terbentuk di dalam ginjal dan dapat menyebabkan rasa sakit parah saat keluar dari tubuh melalui saluran kemih.
Terlebih lagi, obat-obat sirop tersebut sudah beredar dan dikonsumsi sejak lama. Tetapi penyakit gagal ginjal akut baru marak sekarang.
"Nah ini faktor yang termasuk sedang ditelusuri dan dikaji. Bisa saja tadi ambangnya melebihi dari standar atau ada mungkin perubahan saat produksi," kata Nadia kepada merdeka.com, Senin (24/10).
BPOM Lalai?
Nadia juga mengatakan, BPOM tidak lalai dalam melakukan pengawasan obat yang beredar. Karena proses produksi dan quality control ada di pihak industri farmasi.
"Enggak (lalai) karena ini kan proses produksi dan QC itu ada di industri," tambah Nadia.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, keamanan, mutu, dan khasiat obat-obatan merupakan tanggungjawab industri farmasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Inspektur Utama BPOM Elin Herlina pada saat konferensi pers di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/10).
"Di dalam undang-undang tertulis bahwa tanggung jawab industri itu adalah memberikan jaminan, memproduksi, dan mengedarkan produk obat yang aman, yang bermutu, dan berkhasiat dan salah satu upayanya adalah dengan melakukan pengujian atau analisis terhadap produk untuk memastikan bahwa produk tersebut bermutu dan aman," kata Elin.
Penjelasan BPOM
Kemudian, menurut Elin, BPOM memiliki tanggung jawab untuk mengawasi obat sebelum beredar dengan mengecek komposisi melalui registrasi. Kemudian, mengawasi obat yang sedang beredar dengan pengecekan sampling dan pengujian.
"Sedangkan untuk Badan POM, kami melakukan pengawasan baik yang sebelum beredar melalui registrasi maupun yang sedang beredar melalui sampling dan pengujian," kata Elin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab 241 anak Indonesia menderita gagal ginjal akut. Rupanya, itu disebabkan senyawa kimia berbahaya dari pelarut obat sirop.
Budi mengatakan, penyakit gagal ginjal anak awalnya masuk dari obat sirop yang dikonsumsi. Menurut dia, dalam setiap obat sirop digunakan pelarut tambahan.
"Ini adalah pelarut tambahan yang memang sangat jarang ditulis di senyawa aktif obat dan pelarut tambahan sebenarnya tidak berbahaya. Tapi kalau kualitas produksi pelarut tambahan buruk, dia menghasilkan cemaran cemaran," jelas Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10).
Cemaran tersebut yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG) danethylene glycol butyl ether (EGBE).
Budi mengatakan, tiga senyawa tersebut masuk ke tubuh dan terjadi proses metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang alamiah itu mengubah senyawa tersebut menjadi asam oksalat, zat kmia berbahaya.
"Metabolisme mengubah jadi asam oksalat, nah ini berbahaya asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Jadi kaya kristal kecil tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil tajam di Balita kita ya rusak ginjalnya," kata Menkes.
Menkes mengungkap, pihaknya sempat menguji beberapa kali para Balita yang terkena gagal ginjal akut. Seperti pengujian patologi, namun rupanya gagal.
Hingga akhirnya, WHO menginformasikan bahwa penyebab gagal ginjal akut karena ada zat kimia berbahaya. Seperti yang terjadi di negara Gambia.
"Kalau ada logikanya kalsium oksalat masuk ke ginjal, ginjalnya rusak,"
"Meningalnya gara-gara ini," ujar Menkes lagi.
(mdk/rnd)