Ombudsman sebut jutaan warga masih belum punya KTP elektronik
Menurutnya, antisipasi dari pemerintah yang kurang cermat dapat berdampak pada Pilkada. Di mana para pemilih harus menggunakan surat keterangan untuk dapat memberikan hak suaranya di TPS.
Komisioner Ombudsman Ahmad Saudi mengatakan masih banyak e-KTP yang hingga kini belum kunjung selesai di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut berimbas terhadap pemerintah dalam membuat suatu kebijakan.
"Kami masih memonitoring tahun lalu ada beberapa masalah, temuan kami misalnya anggaran tidak cukup, jadi tahun 2016 masih ada 22 juta e-KTP yang belum selesai, malah sebagian belum direkam," ujarnya di gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis (13/7).
"Dan pemerintah pada bulan September begitu saja mengeluarkan peraturan bagi mereka yang tidak mempunyai e-KTP hingga bulan Oktober kalau tidak salah itu akan mengalami kesulitan," tambahnya.
Antisipasi dari pemerintah yang kurang cermat tersebut, kata Ahmad, berdampak pada Pilkada. Di mana para pemilih harus menggunakan surat keterangan untuk dapat memberikan hak suaranya di TPS.
"Sementara pemerintah saat itu hanya mempunyai stok 6 juta blangko, jadi bagaimana mungkin bisa ke 22 juta? Jadi tidak antisipasi dan kemudian tidak ada budgetnya, maka waktu Pilkada pakai surat keterangan sementara itu," terangnya.
Lebih jauh Ahmad juga mengatakan pihaknya akan meninjau kembali proses e-KTP tersebut di lapangan. Meskipun diakuinya telah terjadi tender oleh pemerintah yang hingga kini belum diketahui tindak lanjutnya.
"Jadi kami lagi cek ke lapangan seperti apa, dan waktu bulan Februari atau Maret itu sebenarnya sudah ada tender, tapi belum tahu sampai mana, mungkin mereka (pemerintah) trauma juga dengan korupsi tapi yang jadi korban kan rakyat," jelas Ahmad.
"Nah ini sebernarnya ada andil dari DPR, korupsi itu tadi, seharusnya uang yang dicetak tahun lalu atau bahkan uang yang dicetak tahun 2014-2015 itu mengalir ke tempat lain," lanjutnya.
Di sisi lain, untuk menghadapi Pemilu serentak 2018 dan Pilpres 2019, Ahmad mengatakan pihaknya serta Dinas Kepundudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) selalu berkoordinasi. Namun karena terbatasnya anggaran, pihak Ombudsman telah memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami sebenarnya selalu berkoordinasi terus dengan Dukcapil, tapi mereka terkendala budget dan lain-lain, kami mengusulkan kepada pemerintah bahkan ke Presiden agar budget tersebut segera bisa diberikan," tandas Ahmad.
Baca juga:
Fasilitas sekolah tak merata, Ombudsman pertanyakan kebijakan zonasi
Fasilitas sekolah tak merata, Ombudsman pertanyakan kebijakan zonasi
Temuan Ombudsman soal PPDB 2017, dari pungli sampai jatah kursi
Polisi pelajari rekaman CCTV saat pelemparan batu di Ombudsman DIY
Polda DIY cek CCTV pelemparan kaca kantor Ombudsman
Tiga pelaku pelemparan batu ke Kantor Ombudsman Yogya terekam CCTV
DPRD DIY sebut pelemparan kantor Ombudsman upaya intimidatif
Kepala Ombudsman DIY: Pelemparan batu bentuk teror, kami tak gentar
Kepala Ombudsman DIY: Pelemparan batu bentuk teror, kami tak gentar
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.