Omicron Terdeteksi, DPR Sarankan Pemerintah Larang Mudik Saat Nataru
Rahmad mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat. Karantina juga harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik.
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo mendorong pemerintah bertindak cepat untuk merubah kebijakan pada libur masa natal dan tahun baru menyusul ditemukannya varian Omicron. Menurutnya, larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar Omicron tidak menyebar.
“Pemerintah kan harus bertindak cepat dan dinamis menyikapi kondisi kekinian. Nah dengan ditemukannya varian Omicron ini, kita mendorong ada perubahan aturan pada libur nataru nanti. Mungkin larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak menyebar,” katanya di Jakarta, Jumat (17/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Politisi PDI Perjuangan ini mendukung sepenuhnya apapun langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron. Tetapi, ia berharap masa nataru tidak menjadi momentum penyebaran Omicron.
“Kita beharap libur nataru dimana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian omicron. Harus ada perubahan aturan pada Nataru ini agar kita tidak kecolongan dan larangan mudik barangkali, itu jadi salah satu cara antisipasi agar varian omicron tidak menyebar," ucapnya.
Rahmad mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat. Karantina juga harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik.
“Apalagi dengan adanya liburan nataru ini saya kira proses karantina bagi warga negara indonesia yang mau masuk kembali ke indonesianya mutlak harus dilakukan," pungkasnya.
5 Orang Probable Omicron di Jakarta dan Manado
Pemerintah resmi mengumumkan Covid-19 varian Omicron masuk Indonesia. Varian tersebut terdeteksi dari petugas pembersih di Wisma Atlet.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, awalnya ada tiga pasien yang bekerja di Wisma Atlet. Seluruh pegawai, baik pekerja termasuk pembersih, memang diambil sampelnya secara rutin.
Sampel itu diambil pada 8 Desember 2021. Kemudian sampel tersebut dikirim ke Kemenkes pada 10 Desember 2021. Dari sini, diketahui ada tiga pekerja yang positif Covid-29. Satu di antaranya varian Omicron.
"Ada 3 pekerja pembersih di RS Wisma Atlet yang positif PCR-nya dan 1 dari 3 positif Omicron. Duanya tidak," kata Menkes saat jumpa pers virtual, Kamis (16/12).
Kemenkes kini juga tengah menemukan 5 kasus yang diduga varian Omicron. Namun, belum bisa dipastikan. Sebab masih melakukan uji pemeriksaan sampel. "Di luar mereka. Kemenkes deteksi 5 probable Omicron," tambah dia.
Menkes menjelaskan, dari lima tersebut, ada dua kasus warga Indonesia yang baru kembali dari perjalanan luar negeri yakni Amerika Serikat dan Inggris.
"Sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet. 3 Kasus yang lainnya adalah warga negara asing dari China yang datang ke Manado," katanya.
Tiga orang tersebut kini tengah menjalani isolasi di Manado. Menkes menekankan, 5 orang ini masih probable. Karena baru di tes PCR.
Lima sampel orang tersebut telah dikirim ke Litbangkes Kemenkes guna mengetahui varian dari virus yang menjangkit mereka. "Semoga 3 hari ke depan kita bisa mendapat konfirmasi apakah ini Omicron atau tidak," jelas dia.
Dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kasus probable adalah orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS) atau meninggal. Kasus probable memiliki gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
(mdk/fik)