#Op Korupsi digelar, situs Demokrat sempat rontok
Para peretas mengincar situs parpol atau pemerintah yang dianggap terlibat korupsi.
Hacker Indonesia tengah melancarkan operasi khusus bersandi #Op Korupsi dengan menyerang situs-situs parpol atau pemerintah yang terindikasi korupsi. Situs Partai Demokrat beralamat www.demokrat.or.id menjadi korban para peretas Tanah Air tersebut.
Jatuhnya situs Partai Demokrat semalam, ternyata bukan di karena sistem down dengan sendirinya, melainkan akibat serangan hacker. Kepastian ini didapat berdasar informasi yang diterima merdeka.com seperti yang dilansir dari IndoICT.
Menurut informasi, saat ini di kalangan para hacker sedang dilancarkan operasi khusus bersandi #Op Korupsi. Serangan pertama diarahkan kepada situs resmi Partai Demokrat , laman tersebut sempat down selama beberapa jam mulai Senin (3/2) pukul 21.00 WIB dan berakhir Selasa pukul 01.00 WIB.
#Op Korupsi sedang dan akan terus dilancarkan untuk menyerang situs-situs partai politik atau situs pemerintah yang sering terlibat kasus korupsi. Sayangnya memang, tidak dijelaskan mengenai target situs yang akan diserang.
"Kami memang akan mencoba menyerang situs-situs seperti parpol atau situs pemerintah yang korupsi," demikian bocoran informasi yang didapatkan.
#Op Korupsi sendiri disebut-sebut dilancarkan komunitas yang bernama Garuda Cyber Team. Dan semalam, situs Partai Demokrat telah menjadi korbannya. Walaupun down sebentar, serangan terhadap situs Partai Demokrat ini ditegaskan sebagai bagian dari #Op Korupsi karena Partai ini dianggap terseret banyak kasus korupsi yang telah maupun sedang ditangani KPK .
"Korupsi bagaikan alat yang selalu membunuh rakyat kecil dan dipergunakan oleh penjabat untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa melihat rakyat kecil dibawahnya yang perlu pertolongannya, maka dari itu kami (Rakyat Kecil) ingin memprotes para penjabat yang sedang menikmati harta korupsinya agar dipenjarakan jika tidak kami yang akan memusnahkan beberapa Situs milik partai politik, situs besar milik pemerintah. Salam hangat kami, Rakyat Kecil," tulis #Op Korupsi sebagaimana dikutip dari Indonesia Cyber News.
Baca juga:
Hacker coba 'penjarakan' pemerintah Jerman
Besok, Partai Demokrat gelar debat Konvensi di Bandung
SBY dan Demokrat: tanpa ideologi tanpa visi
Ternyata Internet Explorer lebih baik ketimbang Chrome
Tahun 2017, Rusia bakal jadi negara yang paling susah dihack
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa yang menjadi korban serangan hacker di PDNS 2? Hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak luas pada layanan PDNS 2, mengganggu ratusan instansi pengguna.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.