Operasi Yustisi di Jakbar, Polisi Dimintai Narkoba hingga Temukan Granat
"Kita lagi operasi yustisi, ada beberapa remaja yang menanyakan narkoba ke kita, ‘Bang ada barang enggak? Mau dong’, gitu nanya ke kita,"
Anggota Polsek Palmerah kembali menggelar Operasi Yustisi di Kampung Boncos, Jakarta Barat. Namun, polisi malah dikira sebagai pengedar narkoba di lokasi tersebut.
Wakapolsek Palmerah AKP Bahrun mengaku sempat diminta untuk menyerahkan narkoba oleh seorang pemuda. Karena, saat itu dia bersama 12 anggotanya tidak memakai seragam dinas polisi lengkap. Sehingga warga tidak dikenali sebagai anggota polisi.
-
Di mana tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi rumit itu ditemukan? Ahli antropologi menemukan tengkorak kuno di wilayah Paliokastro di pulau Thasos, Yunani.
-
Kapan tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi itu berasal? Tengkorak ini berasal dari periode Bizantium awal (abad ke-4 hingga ke-7 Masehi).
-
Kenapa Operasi Naga diluncurkan? Belanda enggan menyerahkan wilayah Papua pada Indonesia. Hal ini dijawab dengan Operasi Militer oleh Presiden Sukarno.
-
Kenapa operasi katarak untuk lansia penting? âOperasi katarak bagi lansia sangat penting, kalau tidak ditangani segera bisa berakibat terganggunya aktifitas ekonomi mereka, sehingga dengan memiliki mata sehat mereka bisa tetap produktif, â ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Dr Iskak, Kab Tulungagung, Rabu (22/11).
-
Dimana operasi katarak bagi lansia ini dilakukan? âOperasi katarak bagi lansia sangat penting, kalau tidak ditangani segera bisa berakibat terganggunya aktifitas ekonomi mereka, sehingga dengan memiliki mata sehat mereka bisa tetap produktif, â ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Dr Iskak, Kab Tulungagung, Rabu (22/11).
-
Kapan Operasi Tahap II Operasi Mantap Brata dilaksanakan? Operasi tahap II dalam rangka pengamanan tahapan kampanye ini akan dilaksanakan selama 34 hari dari 28 November hingga 31 Desember 2023.
"Kita lagi operasi yustisi, ada beberapa remaja yang menanyakan narkoba ke kita, ‘Bang ada barang enggak? Mau dong’, gitu nanya ke kita," kata ujar Bahrun dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (1/10).
Bahrun menyuruh pemuda tersebut untuk pergi. Sementara, anggota yang lainnya melakukan penggeledahan terhadap tempat duduk besar yang sebelumnya di pakai oleh banyak warga untuk berkumpul.
Saat itu, penggeledahan juga dilakukan terhadap sejumlah orang. Namun, pihaknya tak menemukan barang bukti dari badan mereka itu. Akan tetapi, pihaknya justru menemukan sebuah granat aktif.
"Kita curiga lihat mereka warga lari, beberapa berhasil di tangkap namun tidak di temukannya barang bukti. Kita temukan granat aktif di bawah tempat mereka duduk itu," kata Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto.
Tak hanya menemukan granat aktif saja, pihaknya juga menemukan puluhan bong alat hisap sabu yang telah dirakit dengan botol minum kemasan serta puluhan gram barang bukti sabu yang tertinggal.
"Ada juga senjata tajam jenis golok dan puluhan korek apinya yang sudah dimodifikasi untuk pembakar sabu," ujarnya.
Meski begitu, polisi tidak menangkap satu orang pun sebagai tersangka. Karena, diduga para pemilik atau pengguna barang haram tersebut telah melarikan diri ke gang-gang kecil yang gelap di kawasan tersebut.
"Jadi kita nih tidak ada rencana penggerebekan, saat kita datang ke lokasi kok banyak warga sana yang kabur. Kita geledah lokasi dan kita temukan barang bukti," ungkapnya.
Untuk granat aktif yang ditemukan, petugas telah dievakuasi oleh tim Gegana Mabes Polri yang mereka langsung hubungi saat menemukan granat tersebut.
"Dinyatakan granat ini masih aktif ya, sekarang sudah dibawa tim Gegana," tutupnya.
(mdk/ray)