Orangtua Belum Teridentifikasi, Bayi Kyara Korban Lion Air Dimakamkan
Selama proses identifikasi keluarga bayi Kyara menunggu di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dengan harapan, begitu jenazah bayi Kyara dan orangtuanya teridentifikasi maka akan langsung dimakamkan.
Sebanyak 125 dari 189 korban Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 sudah teridentifikasi. Salah satunya, Kyara Sirine Damendra Giwitri bayi berumur 1 tahun 3 bulan.
Kyara bersama kedua orangtuanya, drg Wita Seriani dan Rizal Perkasa Sanusi Putra menjadi korban Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sayang, jenazah orangtua Kyara hingga saat ini belum teridentifikasi.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Jenazah bayi Kyara disambut isak tangis kakek dan neneknya warga Jalan SDN 15 Gang Jaya Wijaya No 26, Kelurahan Parit Padang Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
"Kami berharap tidak hanya jenazah cucu saya saja yang ditemukan, tetapi jenazah ayah dan ibunya dapat ditemukan sehingga bisa dimakamkan secara layak," kata kakek korban, Ansori di Sungailiat, Sabtu (24/11).
Ansori sempat mengungkap kekecewaannya terhadap Tim Basarnas yang sedari awal pencarian mendahulukan penemuan puing-puing pesawat. Bukannya para korban. Meski demikian, ia mengaku tetap optimis berharap jenazah orangtua bayi Kyara bisa ditemukan.
"Kami optimistis jenazah anak dan menantu saya bisa ditemukan, maka dari itu kami minta pencarian tetap dilaksanakan Basarnas," kata Ansori.
Bayi Kyara Dimakamkan di TPU Parit Padang
Begitu tiba di kampung halaman, jenazah bayi Kyara langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Parit Padang, Sungailihat, Bangka Belitung.
"Ia ini cucu saya, anak pertama dari anak saya Wita dan Rizal, kita makamkan di sini di TPU Parit Padang," kata Ansori sambil terisak.
Selama proses identifikasi, lanjut Ansori, keluarga bayi Kyara menunggu di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dengan harapan, begitu jenazah bayi Kyara dan orangtuanya teridentifikasi maka akan langsung dimakamkan.
Ibunda Kyara Dokter Berprestasi
Mendiang drg Wita Seriani dikenal sosok yang berprestasi di kalangan seprofesinya. Pemkab Bangka memberikan penghargaan untuk Wita.
"Kita akan ajukan ke Pemerintah Kabupaten Bangka untuk memberikan penghargaan khusus bagi drg Wita Seriani," lanjut Ansori.
Sementara, Kepala Puskesmas Sungailiat, dr Maladi mengatakan drg Wita Seriani merupakan salah satu dokter terbaik di pusat layanan kesehatan tersebut. Dia dikenal sebagai orang yang supel, pintar, rajin dan ramah kepada setiap orang.
"Drg Wita bergabung dengan kita di puskesmas ini sekitar tiga tahun," terang dia.
Menurut dia, pertemuan dengan drg Wita Seriani terakhir kali ketika minta izin menandatangani surat untuk menemani suaminya ke Bengkulu yang ada tugas kerja di luar daerah.
Pegawai Puskesmas Sungailiat sejak mendengar kabar tersebut terus mencari informasi dan kebenarannya, setiap hari pun saat ini pegawai puskesmas secara bergantian membaca yasin bagi drg Wita Seriani.
Belum Berpikir Tindakan Hukum
Ansori mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum berpikir untuk menindak pihak Lion Air PK-LQP melalui jalur hukum, apalagi masih terbebani belum ditemukannya dua anggota keluarga yakni Wita dan Rizal.
Dia mengatakan, sangat berterimakasih atas upaya yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Babel dengan membentuk tim khusus guna menangani belum ditemukan dan teridentifikasi warga Babel lainnya.
"Kami sangat mendukung dan berharap, apalagi kami masih terbebani belum ditemukannya anak dan menantu saya ini," kata Ansori. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Gugat Boeing, Keluarga Korban Lion Air Jatuh Sebut Pesawat 737 Max 8 Berbahaya
Jenazah Bhavye Suneja, Pilot Lion Air Jatuh di Karawang Teridentifikasi
Satu Persatu Keluarga Korban Lion Air Ajukan Gugatan ke Boeing
Lion Air Tinjau Ulang Pesanan Pesawat Jenis Boeing 737 Max-8
Polri Sebut Korban Yang Teridentifikasi Duduk di Bagian Belakang Lion Air JT610
Sebelum Jatuh, Lion Air Juga Alami Kerusakan yang Sama Saat dari Denpasar