Organda Bekasi Tolak Harga Baru BBM tetapi Usulkan Kenaikan Tarif Angkot
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bekasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk angkutan umum. Karena kenaikan harga ini akan memberatkan pengusaha serta sopir angkutan umum.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bekasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk angkutan umum. Karena kenaikan harga ini akan memberatkan pengusaha serta sopir angkutan umum.
Penolakan kenaikan BBM ini disampaikan Organda Kabupaten Bekasi melalui surat bernomor : 15/DPC OGD/BKS/IX/2022 tertanggal 3 September 2022. Surat tersebut ditujukan ke Penjabat Bupati Bekasi untuk diteruskan ke pemerintah pusat.
-
Siapa yang meresmikan SPAM Regional Mebidang? SPAM inipun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan ditandai pemutaran tuas katup air dan penandatanganan prasasti(25/8).
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Kapan Anang dan Ashanty tampil di GBK? Anang-Ashanty Nyanyi Usai Kemenangan Timnas
-
Siapa KH Sochari? KH Achmad Sochari menjadi nama sebuah jalan di wilayah Kota Serang, Banten. Dahulu, sosok KH Sochari amat berpengaruh di masa perjuangan kemerdekaan. Ia pandai memprovokasi masyarakat tentang jahatnya pasukan Belanda, sampai merangkul musuhnya sehingga disegani.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
Sekretaris Organda Kabupaten Bekasi Yaya Ropandi mengatakan, meski menolak kenaikan BBM tapi pihaknya sudah mengusulkan penyesuaian tarif angkutan umum sebagai dampak dari kenaikan harga BBM. Usulan tersebut berdasarkan masukan dari pengusaha dan dinamika masyarakat.
"Saat ini sedang dibahas soal penyesuaian tarif angkutan umum di Dinas Perhubungan," kata Yaya, Senin (5/9).
Dia mengatakan, pihaknya mengusulkan adanya kenaikan tarif angkutan umum sebesar 15 persen. Usulan tersebut berlaku untuk seluruh angkutan umum di Kabupaten Bekasi.
"Naiknya 15 persen untuk angkot se-Kabupaten Bekasi. Ada sekitar 600 angkot yang beroperasi di Kabupaten Bekasi," katanya.
Kenaikan harga BBM, diyakini Yaya, akan berdampak pada pengeluaran untuk membeli bahan bakar jenis Pertalite. Termasuk, membengkaknya biaya untuk membeli suku cadang angkutan umum.
"Terasa pengeluaran, terutama beli BBM naik, belum lagi nanti suku cadang dan lainnya," katanya.
Pemerintah pusat mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9) kemarin. Untuk BBM jenis Pertalite dari Rp7.650 perliter menjadi Rp10.00 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter kemudian Pertamax non subsidi dari Rp12.500 perliter menjadi Rp14.500 per liter.
Baca juga:
Pengamat Ekonomi Unej Sebut Transportasi Publik Solusi Kenaikan BBM, Ini Katanya
Siap-Siap, Harga Makanan Warteg Jadi Mahal Imbas Kenaikan BBM
Ada Demo Kenaikan BBM di Istana dan DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Naiknya BBM Bikin Ongkos Angkot di Bogor Berubah, Sopir Keluhkan Ini
Angkot di Majalengka Mogok akibat Kenaikan Harga BBM, Pelajar Diangkut Mobil Polisi
Dilema Pedagang Bensin Eceran Usai Harga BBM Naik
Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot di Bogor Ikut Naik jadi Rp5.000