Ormas Islam minta JK hentikan rekonsiliasi 65, cukup memaafkan
Ormas bernama Hidayatullah ini meminta agar kebangkitan komunisme di Indonesia perlu dicegah.
Pengurus organisasi islam, Hidayatullah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Senin (16/5) hari ini. Pertemuan membahas beberapa hal, termasuk isu kebangkitan ideologi komunis di Indonesia.
Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah Nasirul Haq menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan solusi untuk mencegah kebangkitan ideologi komunis dengan menyejahterakan rakyat. Dengan begitu, tak memberikan ruang terhadap para komunisme untuk memanfaatkan kesenjangan sosial.
"Beliau (Wapres JK) juga dengan tegas bahwa ideologi bertentangan UUD 45 dan Pancasila harus diberantas dan harus dicegah," kata Nasirul Haq usai bertemu Wapres JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (16/5).
Meski masih pro-kontra terhadap penolakan komunis, kata dia, bahwa ideologi yang berasal dari Uni Soviet ini sudah bertentangan dengan Pancasila, terutama sila pertama. Jika komunisme juga tak diatasi oleh pemerintah, maka akan muncul gerakan separatis lainnya.
"Ketuhanan Yang Maha Esa ini sangat jelas sekali bertentangan dengan ideologi komunisme dan juga banyak ancaman-ancaman lain mengikuti, jika keberanian mereka menampakkan diri tidak segera diatasi. Contoh tanggal 14 kemarin simpatisan Israel berani melakukan pawai kemerdekaan di Papua ini ancaman NKRI. Tindakan ini bisa menimbulkan provokasi dan memunculkan separatisme," kata dia.
Sementara di tempat yang sama, Dewan Pertimbangan Hidayatullah Hanim Thohari mengatakan ideologi komunisme dan liberalisme sangat membahayakan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencegah kebangkitan ideologi komunis dengan pendidikan dan dakwah Islam di daerah pedesaan.
"Dan kami akan berusaha sungguh-sungguh melawan dengan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak bangsa ini," kata dia.
Lanjut dia, pihaknya menolak pemerintah melakukan rekonsiliasi dengan para komunisme dan keluarganya. "Tetapi bahwa Indonesia, bangsa dan negara ini memaafkan komunisme, memaafkan anak turunnya itu iya, tetapi bukan bentuk rekonsiliasi, namun memaafkan," tandasnya.
Baca juga:
Penuh propaganda, tak perlu film G30S PKI diputar kembali
Ini alasan Luhut teken bongkar makam korban 1965
Prijanto setuju film G30SPKI diputar kembali secara rutin
Ketua Purnawirawan TNI AD serang Jokowi dan Luhut soal Simposium 65
FUI minta TVRI siarkan lagi film Pengkhianatan G30S
-
Apa tujuan utama dari peristiwa G30S PKI? Terdapat latar belakang dan tujuan tertentu yang berada di balik sejarah G30S PKI yang kelam ini. G30S PKI dilakukan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan saat itu.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Mengapa G30S PKI menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia? Bagaimana tidak, G30S PKI dikenal sebagai salah satu upaya penghianatan besar yang pernah terjadi di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI terjadi? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan peristiwa G30S/PKI terjadi? Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965, menjadi salah satu hari paling kelam bagi bangsa Indonesia.
-
Bagaimana cara para pelaku G30S PKI melakukan upaya penggulingan pemerintahan? Gerakan ini pada awalnya hanya mengincar Perwira Tinggi dan Dewan Jenderal dengan menculik mereka untuk dibawa serta disekap di Lubang Buaya. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, 3 orang langsung dibunuh di tempat.