Pada Jokowi, Dua Kadis Pendidikan Curhat Kekurangan Tenaga Guru
Curhatan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Sabang bernama Desiana dan Kepala Dinas Pendidikan Boven Digoel bernama Mathias. Bahkan di Sabang, masih ada wilayah dengan kondisi tertinggal, terluar dan terbelakang.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019. Di salah satu sesi, seorang kepala dinas pendidikan sempat curhat.
Awalnya, Jokowi meminta dua kepala dinas pendidikan perwakilan wilayah barat dan timur Indonesia untuk maju. Keduanya adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Sabang bernama Desiana dan Kepala Dinas Pendidikan Boven Digoel bernama Mathias.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Jokowi lalu bertanya kepada Desiana tentang permasalahan pendidikan yang ada di wilayah Kota Sabang, Aceh. Desiana menyebut permasalahan utama di wilayahnya adalah minimnya guru yang mengajar di sejumlah sekolah.
"Kekurangan guru Pak hari ini di sana," ujar Desiana kepada Jokowi, di Sawangan, Depok, Selasa (12/2).
Desiana juga turut menceritakan tentang kondisi daerahnya yang tertinggal, terluar, dan terbelakang (3T). Dia menyebut bantuan yang diberikan di daerahnya minim.
"Kami daerah 3T. Cuma masalah hari ini 3T di kami, kita hanya dua kabupaten, tapi satu Kabupaten masuk daerah 3T, satu lagi tidak. Jadi bantuan yang diberikan hanya satu. Itu jadi dilema," terangnya.
Usai mendengar kelugan Desiana, Jokowi lantas bertanya kepada Mathias mengenai masalah utama pendidikan di wilayahnya. Menurut Mathias, guru di daerahnya masih memegang ijazah SMA/SMK dan jumlahnya belum cukup.
"Gurunya masih kurang, tenaga yang mengajar bukan sarjana pendidikan tapi masih berijazah SMA/SMK," kata dia.
Mathias mengaku baru dua bulan menjabat sebagai kepala dinas pendidikan. Saat ini, dia tengah menjalankan program pemerataan penempatan guru di wilayahnya.
Mathias meminta agar tes CPNS ke depan tak dikhususkan untuk Ibu Kota. Dia berharap agar nantinya para guru juga ditempatkan di Kabupaten Boven Digoel.
"Yang menjadi program saya setelah dilantik dua bulan ini pertama pemerataan guru yang mungkin menumpuk di pusat ibu kota. Kedua, mengusahakan supaya tes CPNS ini ada formasi guru yang bisa diisi di sekolah-sekolah," jelas dia.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
TKN Jokowi: RI Butuh Pemimpin yang Berpengalaman Mengelola Pemerintahan
Ini Penjelasan Ridwan Kamil atas Dugaan Kampanye Jokowi di Luar Jadwal
Fadli Soroti Blunder Jokowi, dari Pembebasan Ba'asyir Hingga Ekonomi Nyungsep
Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Sosial di Depok
Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah
Jokowi Akan Tampil Mengejutkan di Debat Capres Kedua
Dukungan Pensiunan TNI-Polri Dinilai Bantu Jokowi Tandingi Citra Ketegasan Prabowo