Paguyuban Sopir dan Pemilik Angkot di Sumut Protes Larangan Mudik
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021 dinilai bakal berdampak buruk bagi sopir dan pemilik angkutan umum. Hal tersebut dikatakan Ketua Kesatuan Sopir dan Pemilik Angkutan Umum (Kesper) Sumatera Utara, Israel Situmeang.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021 dinilai bakal berdampak buruk bagi sopir dan pemilik angkutan umum. Hal tersebut dikatakan Ketua Kesatuan Sopir dan Pemilik Angkutan Umum (Kesper) Sumatera Utara, Israel Situmeang.
Menurutnya, mudik lebaran merupakan momen yang dinanti para sopir dan pemilik angkutan untuk meningkatkan penghasilan yang selama ini menurun akibat pandemi Covid-19.
-
Di mana kejadian sopir angkot memukul pemotor itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini.
-
Bagaimana ciri khas Soto Lamongan? Berbeda dengan sajian soto pada umumnya yang menyajikan kuah benin, soto Lamongan khas dengan kuah santannya yang gurih.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
"Silakan larang (mudik). Tapi kami jangan dilarang untuk (cari) makan. Waktu lebaran ini ya saat kami panen. Kok kami Panen dilarang, ini kan penindasan. Tapi kalau disuruh kami panen ada protokol kesehatan (prokes) ya kami laksanakan dan imbau melalui pengeras suara di terminal-terminal dan memeriksa mobil laik jalan. Sopir tidak terlibat narkoba dan enggak terjangkit penyakit menular sekarang," kata Israel, Senin (29/3).
Lanjut Israel, pihaknya menyesalkan putusan pemerintah soal larangan mudik yang dinilai sangat mendadak.
"Kita tahu ini sekarang pandemi, tapi jauh-jauh sebelumnya pemerintah harusnya menerbitkan Peraturan Gubernur atau Peraturan Wali Kota agar kami bisa antisipasi dan sosialisasi ke sopir. Jadi, kalau seperti ini tiba-tiba dilarang mudik. Jangan tunggu ada kebakaran baru datang pemadamnya," ungkapnya.
Masih kata Israel, selama ini para sopir angkutan umum telah menerapkan prokes saat beroperasi. Salah satu contohnya, mengurangi kapasitas penumpang di armada bus maupun angkutan kota mulai dari 50 sampai 70 persen.
"Kita penyumbang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sektor pajak dari angkutan bermotor. Bila ada larangan mudik itu, dasar apa pemerintah melarang mudik? Kita tetap terapkan prokes, bahkan penumpang kita yang tadinya untuk AKDP 30 orang kita buat 15 saja. Angkot yang tadinya muat untuk 8 dan 6 (14 penumpang) jadinya 9 saja. Jadi kita sudah patuhi itu," pungkasnya.
Baca juga:
Mudik Dilarang, Anies Tunggu Pemerintah Pusat soal Aturan Keluar Masuk Jakarta
Ini Syarat Masyarakat yang Ingin Keluar Kota saat Libur Lebaran 2021
Menpan RB Minta ASN Jadi Contoh, Tidak Mudik Lebaran Tahun Ini
Gibran: Saya Mohon, Tahan Diri Dulu Untuk Mudik Lebaran Tahun Ini
Larangan Mudik 2021, Pemerintah Diminta Beri Bantuan ke Transportasi Umum Darat
Dukung Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Pemkot Tangerang Siapkan Strategi Ini