Pakai Cara Persuasif, Polisi Gagalkan 1.200 Peserta People Power dari Jatim
Polda Jawa Timur menggagalkan keberangkatan 1.200 peserta aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) alias Gerakan People Power 22 Mei 2019 ke Jakarta.
Polda Jawa Timur menggagalkan keberangkatan 1.200 peserta aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) alias Gerakan People Power 22 Mei 2019 ke Jakarta. Di antara mereka, ada yang dari luar Pulau Jawa tapi berangkat melalui Jawa Timur.
"Dari kemarin siang sampai hari ini, kami sudah gagalkan keberangkatan hampir 1.200 orang (peserta aksi) ke Jakarta," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, Senin (20/5).
-
Apa itu People Power? People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
-
Mengapa People Power penting dalam demokrasi? Dalam sebuah negara demokrasi, rakyat memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan, rakyat disebut memiliki kedudukan tertinggi dalam negara demokrasi. Di mana rakyat menjadi pilar utama dalam membentuk dan mengarahkan arus kebijakan dan tindakan pemerintah.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan People Power pertama kali terjadi? Sejarah adanya People Power, bermula di negara Filipina.
-
Bagaimana People Power digunakan untuk melawan pemerintahan yang buruk? Ketika pemerintah menerapkan kebijakan dan gaya pemerintahan buruk, maka rakyat bisa melakukan protes bahkan bisa menggulingkan kekuasaan pemerintah. Dalam politik, konsep ini disebut dengan People Power.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Penggagalan keberangkatan peserta aksi people power itu dilakukan melalui razia gabungan antara Polda, Polres-Polres jajaran bersama TNI di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Luki menambahkan, bahwa penggagalan keberangkatan massa aksi people power dari berbagai daerah ini dilakukan dengan cara persuasif.
"Aparat berhasil memberikan pemahaman kepada calon massa aksi GNKR tersebut hingga kemudian memahami dan mau kembali ke daerahnya masing-masing," paparnya.
Luki merinci, Minggu (19/5) kemarin, satu bus yang memberangkatkan massa aksi dari Kota Malang. Kemudian masing-masing satu bus di Madiun, Tulungagung, serta Kabupaten Malang.
"Tadi malam juga digagalkan berangkat sekitar 26 orang di Jembatan Suramadu, di Bangkalan, Madura," ucap Luki.
Jenderal polisi bintang dua ini juga mengatakan, selain menggagalkan pemberangkatan massa aksi via jalur darat, pihaknya juga mensweeping pelabuhan-pelabuhan yang di Jawa Timur, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Ketapang, Banyuwangi.
Peserta people power yang disweeping di pelabuhan, berasal dari luar Pulau Jawa yang transit lebih dulu di Surabaya dan Banyuwangi. Selanjutnya ke Jakarta melalui jalur darat.
"Yang di Pelabuhan Banyuwangi dari Sumba, NTT. Mereka lewat Bali, kemudian menyeberang ke Banyuwangi," jelas Luki.
Luki juga menegaskan, bahwa aksi sweeping TNI-Polri ini akan terus dilakukan hingga 21 Mei 2019 besok. "Sampai menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) di Jakarta pada 22 Mei 2019," tandasnya.
Baca juga:
Polisi Sebut Tak Banyak Warga Sumsel Ikut Aksi People Power 22 Mei di Jakarta
Pakai Cara Persuasif, Polisi Gagalkan 1.200 Peserta People Power dari Jatim
Viral Video Ajak Warga Kepung KPU, Eks Danjen Kopassus Dilaporkan ke Bareskrim
Jelang Pengumuman 22 Mei, PAN DKI Sebut Kalau Tidak Jujur, Serahkan Ke Rakyat
PAN sebut Amien Rais Mangkir Pemeriksaan Polisi Lagi Karena Ada Acara Lain
Politisi PDIP soal Aksi 22 Mei: Ada Tokoh Sengaja Lakukan Pengumpulan Massa