Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Hasto menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal polusi udara di DKI Jakarta. Menurut Hasto, polusi di Ibu Kota terjadi lantaran sudah lama tak diurus.
Sindiran itu disampaikan Hasto dalam acara pemberian rekor MURI atas selesainya agenda pengobatan gratis di 435 desa/kelurahan yang dilakukan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu di Kabupaten Bogor.
- Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap
- Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
- Ditangkap di Rumah Kakak, Sopir Fortuner Arogan Sempat Tutupi Mobil Pakai Terpal dan Ganti Pelat Nomor Biasa
- Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Awalnya, Hasto menyampaikan dirinya sedang kurang sehat sehingga masih mengenakan masker.
Namun tak lama masker itu dia copot karena merasa udara di Bogor lebih baik dari DKI Jakarta.
"Suatu kehormatan bagi saya datang ke sini. Mohon maaf di Jakarta udaranya penuh debu. Karena kalau kita lihat pencemarannya luar biasa, sehingga ini agak flu. Maka saya menggunakan masker. Tapi begitu kami datang di Ciawi, Bogor ini udaranya bersih, sehingga tidak diperlukan masker,"
ujar Hasto, Selasa (15/8).
merdeka.com
Saat itu lah, Hasto menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta terjadi karena Ibu Kota lama tidak diurus.
"Maklum Jakarta lama enggak diurus ibu kotanya. Untung sekarang ada Pak Heru, merupakan Pj Gubernur sebagai sosok yang bekerja keras dan melanjutkan suatu ide, mimpi, imajinasi dari Pak Jokowi, tentang ibu kota negara yang seharusnya bebas dari polusi,"
kata Hasto.
DKI Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk sedunia pagi ini, Selasa (15/8/2023). Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat.
Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara IQAir. Dari 109 negara, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 183 US Air Quality Index (AQI US). Data itu tercatat pada pukul 08.00 WIB pagi ini. Polutan utama berukuran PM2.5 dengan konsentrasi 116.7µg/m³.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 23.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dalam laman iqair.com, dikutip Selasa (15/8/2023).
Jakarta terpaut 10 poin lebih tinggi dari Dubai, Uni Emirat Arab yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 173 AQI US (tidak sehat). Sementara, Doha, Qatar berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 161 AQI US. Disusul Dhaka, Bangladesh dengan 157 AQI US.