Pakar: Vaksin Covid-19 Dibutuhkan Ibu Hamil & Menyusui Kurangi Risiko Kematian
Pakar Ginekologi, Budi Wiweko yang merupakan spesialis kebidanan dan kandungan mengatakan, berbagai jenis vaksin sudah lama dan biasa diberikan kepada ibu hamil. Vaksin tersebut tidak berbeda dengan vaksin Covid-19 yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan dan kematian.
Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi nasional, termasuk menjadikan ibu hamil dan menyusui sebagai salah satu target vaksinasi Covid-19. Tentunya hal tersebut demi menekan risiko penularan dan kematian akibat Covid-19 bagi para ibu hamil.
Pemerintah telah melakukan kajian mendalam hingga akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan beberapa jenis vaksin Covid-19 aman untuk ibu hamil dan menyusui.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Kenapa mimpi keguguran bisa terjadi pada ibu hamil? Ada banyak alasan untuk menjadi stres selama kehamilan. Sebagai contoh, perasaan prihatin tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi, sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur dan pikiran menjadi negatif.
-
Apa saja tanda dan ciri khas dari batuk yang dialami ibu hamil? Batuk bawaan pada wanita hamil memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya.
-
Kenapa ibu hamil rentan mengalami wasir? Selama kehamilan, pertumbuhan janin menyebabkan peningkatan tekanan pada daerah panggul. Hal ini bisa membuat pembuluh darah di daerah tersebut menjadi lebih terbebani dan memicu munculnya wasir.
-
Kenapa dzikir penting dilakukan oleh ibu hamil? Hamil adalah fase yang sangat penting bagi anak, meskipun masih belum bisa berinteraksi dan beraktivitas seperti manusia dewasa, bayi yang berada di dalam kandungan juga memerlukan suplemen, baik suplemen energi maupun spiritual.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
Pakar Ginekologi, Budi Wiweko yang merupakan spesialis kebidanan dan kandungan mengatakan, berbagai jenis vaksin sudah lama dan biasa diberikan kepada ibu hamil. Vaksin tersebut tidak berbeda dengan vaksin Covid-19 yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan dan kematian.
"Pada ibu hamil, terkena Covid-19 bisa menaikkan risiko kematian," tutur Budi dalam webinar yang diselenggarakan Kominfo bersama KPCPEN dan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Kamis (23/9/2021).
Ibu hamil justru sangat membutuhkan vaksin Covid-19, sebab itu tidak perlu ragu lagi untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Tentunya sesuai dengan prosedur dan pengawasan dokter.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 dapat diberikan bila usia kehamilan minimal 13 pekan. Meski demikian, ada beberapa kasus ibu hamil disuntik vaksin Covid-19 dan tidak terlihat ada efek samping.
"Silahkan datang ke tempat vaksinasi, tidak perlu pengantar dari spesialis kandungan. Tenaga kesehatan harus mendorong vaksinasi, termasuk untuk ibu hamil," jelas Budi.
Bahkan, kata Budi, ibu hamil yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid masuk dalam kategori beresiko tinggi Covid-19. Bagi yang memiliki riwayat asma pun dapat divaksinasi demi mengurangi resiko akibat terpapar Covid-19.
Lebih lanjut, laporan terbanyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menurutnya tidak masuk kategori berbahaya. Sebagian besar adalah soal lengan yang nyeri di lokasi suntikan, ada pula keluhan tidak nyaman setelah disuntik.
"Tidak bisa antre lama, berkumpul panas-panas untuk vaksinasi. Karena itu, perlu tempat khusus seperti di tempat praktik bidan," ujar Budi.
Sekjen PP IBI, Ade Jubaedah menambahkan, bidan berperan penting dalam vaksinasi ibu hamil. Sebab, 82 persen pemeriksaan ibu hamil dan 62 persen persalinan memang dilakukan oleh bidan.
Dia pun mengajak para bidan untuk berperan aktif dalam mendorong ibu hamil mendapat vaksin Covid-19. Terlebih dengan adanya kelonggaran praktik di masa pandemi.
"Bagi yang izinnya habis, tetap bisa melayani (vaksinasi) sampai pandemi dinyatakan usai," terang Ade.
Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menyatakan bahwa semua jenis vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui. Sementara untuk ibu hamil, sementara ini hanya vaksin jenis Pfizer, Moderna, dan Sinovac yang teruji klinis cocok.
Hal lain yang kembali perlu diluruskan bahwa tidak ada orang yang terinfeksi Covid-19 karena menerima vaksin. Yang terjadi selama ini adalah adanya seseorang yang tidak sadar telah terinfeksi, namun kemudian menerima vaksin setelahnya, sehingga saat melakukan pemerikaan hasilnya positif virus Corona.
"Tidak ada vaksin mengandung virus hidup," kata dia.
Meski begitu, Dirga mengakui bahwa tidak ada pula vaksin yang 100 persen kemanjurannya. Hanya saja vaksinasi Covid-19 harus tetap dilakukan demi melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Vaksinasi adalah bentuk tanggung jawab sosial kita," Dirga menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
Ridwan Kamil soal Kasus Covid-19 pada 149 Sekolah di Jabar: Belum Valid
Tak Ditilang, Pelanggar Lalu Lintas di Pidie Diminta Ikut Vaksinasi Covid-19
Siswa SMK Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Ini Respons Ridwan Kamil dan Komda KIPI
Jokowi: Kita Peringkat 6 Dunia Sebagai Negara dengan Jumlah Orang Terbanyak Divaksin
Duta Besar Xiao Qian: China Telah Mengekspor 215 Juta Dosis Vaksin untuk Indonesia