Paloh Merasa Tak Pernah Ucapkan Bubarkan NasDem Kalau Ada Kader Korupsi, Begini Penjelasannya
Menurutnya, bodoh kalau seorang ketua umum akan membubarkan partai akibat kader bermasalah.
Paloh merasa tak pernah berujar akan membubarkan partai.
Paloh Merasa Tak Pernah Ucapkan Bubarkan NasDem Kalau Ada Kader Korupsi, Begini Penjelasannya
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab isu bakal bubarkan partai kalau ada kader korupsi. Ucapan itu pernah disampaikan Paloh pada 2015 silam.
- Eks Bupati Meranti M Adil Dituntut 9 Tahun Penjara Terkait 3 Kasus Korupsi
- PDIP Ungkap Kader di Semarang Jadi Korban Pemukulan Ketua DPC Gerindra, Begini Duduk Perkaranya
- Jenderal Kopassus Ungkap Bagi Pasukan Elite Satu Peluru Harus Satu Nyawa
- Dewan Pakar Minta Bentuk Koalisi Baru, Begini Reaksi Elite Golkar
Paloh menilai jika NasDem tak layak untuk dipertahankan jika di kemudian hari ada kadernya yang diketahui terbelit korupsi. Paloh juga berjanji bakal membubarkan NasDem jika ada kader partai yang didirikannya ini terlibat korupsi.
"Tidak layak Partai NasDem dipertahankan," kata Paloh usai membuka pembekalan caleg Partai NasDem, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 3 Juni 2015 lalu.
Merdeka.com
Tiga elite NasDem sudah terjerat korupsi setelah ucapannya itu. Pertama Sekjen kala itu Patrice Rio Capella dan kedua Johnny Plate. Kini terbaru Syahrul Yasin Limpo yang dikabarkan menjadi tersangka di KPK.
Merdeka.com
Paloh merasa tak pernah berujar akan membubarkan partai.
Menurutnya, bodoh kalau seorang ketua umum akan membubarkan partai akibat kader bermasalah.
“Meaning bukan begitu, enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai kalau berbicara demikian, kader partai kalau korupsi dibubarkan bodoh dia,” kata Paloh di NasDem Tower, Kamis (5/10).
Merdeka.com
Paloh menegaskan makna sesungguhnya bukan itu. Melainkan semangat antikorupsi.
Menurutnya, tidak ada artinya partai kalau ada kader melakukan perbuatan tecela lalu dibubarkan.
“Untuk apa kita punya institusi seperti ini. Spirit adalah seperti itu, jadi bukan ada kader partai. Siapa yang bisa menjamin kader, penyusup bisa masuk menjadi kader partai sekarang ini lalu dia melakukan perbuatan tindakan tercela,” katanya.
Merdeka.com
Selain itu, kata dia, jangan sampai anak-anak di negeri ini yang datang dengan pengabdian berjuang bersama dalam satu partai harus jadi korban karena satu, dua atau tiga orang saja.
“Itu tidak benar (bubarkan partai), saya mengoreksi intinya bukan itu,” katanya.