Palsukan Dokumen Ekspor, 14 Perusahaan Selundupkan Jutaan Benih Lobster
Kantor Bea Cukai bersama Kepolisian dan Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta, berhasil mengungkap upaya manipulasi ekspor benih lobster oleh 14 perusahaan eksportir nakal.
Kantor Bea Cukai bersama Kepolisian dan Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta, berhasil mengungkap upaya manipulasi ekspor benih lobster oleh 14 perusahaan eksportir nakal.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Finari Manan menerangkan, upaya pengungkapan penyelundupan itu bermula dari adanya informasi, pengiriman paket benih lobster untuk diekspor ke Vietnam.
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Mengapa lobster biru yang ditemukan ini dianggap langka? Menurut FTC, lobster biru terjadi hanya satu dari setiap 2 juta lobster. Mereka menekankan bahwa kemungkinan lobster biru ditangkap, dikirim, diselamatkan, dan tidak dinikmati sangat sulit, hampir tidak mungkin.
-
Bagaimana nelayan ini menunjukkan kepedulian terhadap lobster biru yang langka? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana cara membuat lobster pedas gurih? Cuci lobster sampai bersih, belah bagian ekor ke arah punggung. Setelah itu tumis bumbu halus sampai harum. Tuangkan santan encer, aduk sampai merata. Masukkan daun salam, lengkuas, serta lobster, tunggu sampai bumbu meresap. Angkat lobsternya saja dan biarkan sisa bumbu di wajan. Kemudian bakar lobster di atas bara sambil terus diolesi bumbu yang tersisa tadi sampai kering. Angkat dan sajikan.
-
Kenapa Heru memilih budi daya lobster air tawar? Alasan Menurut Heru, pemeliharaan lobster lebih mudah dan sederhana. Selain itu, cuan yang dihasilkan lebih banyak.
-
Dimana habitat lobster biru yang ditemukan oleh nelayan ini? Lobster hidup di mana? Habitat udang karang (lobster) pada umumnya adalah di perairan pantai yang banyak terdapat bebatuan /terumbu karang. Terumbu karang ini di samping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga sebagai tempat bersembunyi dari predator, serta sebagai daerah pencari makan (Verianta, 2016).
"Kejadiannya dua hari lalu, tepatnya Selasa malam, kami mendapatkan informasi dari asosiasi yang memang ada indikasi perbedaan jumlah lobster yang dilaporkan yang akan diekspor," ujar Kepala KPU Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Finari Manan, Jumat (18/9/2020).
Dari informasi tersebut, petugas gabungan Bea Cukai, Kepolisian dan Balai Karantina melakukan pemeriksaan, terhadap dokumen dan barang benih lobster yang akan di ekspor itu. Didapati, ada kelebihan jumlah benih lobster yang akan diekspor dengan data dari dokumen yang disampaikan.
"Ada 20 dokumen pemberitahuan ekspor barang dari 14 perusahaan. Kita cegah, totalnya itu ada 315 koli dengan jumlah yang tertulis itu ada 1,5 juta ekor benih lobster. Setelah dihitung ulang ada selisih 1,2 juta benih lobster," ucap dia.
Maka bila ditotal, jumlah keseluruhan benih lobster yang akan diterbangkan itu mencapai 2,7 juta.
"Ternyata ada 2,7 juta lebih ekor benih lobster yang kita dapati. Sampai sekarang pun masih terus kita dalami dan pemeriksaan intensif," jelas dia.
Akibat dari pengungkapan itu, petugas akhirnya membatalkan upaya ekspor benih lobster tersebut ke Vietnam. Sementara benih lobster yang diamankan, masih mendapat perawatan Asosiasi Pengusaha Lobster Indonesia.
Penggagalan upaya penyelundupan benih Lobster ekspor itu pun, mendapat perhatian Komisi XI DPR RI. Eriko Sotarduga selaku Wakil Ketua Komisi XI DPR RI mengapresiasi kinerja petugas Bandara Soetta, atas penggagalan benih ekspor tersebut.
"Bayangkan bila satu ekor benih lobsternya itu seharga 1 US dollar, atau senilai Rp 14 ribu, berapa miliar kerugian kita. Makanya, kami di Komisi XI DPR RI, mengapresiasi langkah yang diambil kawan-kawan di Bea dan Cukai Bandara Soetta dan juga Polres," jelas dia.
Untuk itu, Eriko meminta agar KPU BC Bandara Soetta, tetap waspada dan mengetatkan pengawasan di Bandara Soetta, meskipun aktifitas di bandara internasional itu lengang saat pandemi.
"Tetap waspada, tingkatkan pengamanan. Dikhawatirkan pandemi ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang hendak berkelakuan tidak baik," ungkap dia.
(mdk/bal)