"Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu"
Bersilaturahmi dan saling mendoakan kepada orang tua dan saudara di kampung halaman tetap bisa dilakukan, meski dari jauh.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita Sp.A (K), M.Sc, PhD meminta masyarakat bersabar untuk tidak mudik dulu pada lebaran tahun ini. Alasannya, saat ini bahaya pandemi Covid-19 masih mengancam.
"Bahaya saat Pandemi Covid-19 masih mengancam. Tinggallah di rumah. Jangan mudik dulu lebaran ini," ujar Prof. Cissy, Rabu (28/4).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menambahkan, bersilaturahmi dan saling mendoakan kepada orang tua dan saudara di kampung halaman tetap bisa dilakukan, meski dari jauh. Prof. Cissy pun mengingatkan kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Termasuk kepada masyarakat yang telah sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
"Walaupun anda sudah vaksinasi lengkap masih bisa tertular dan menulari. Tetap patuhi protokol kesehatan. Salam sehat," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) ini.
Sebelumya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito juga menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang dapat terkendali. Tren baik ini masih dapat terjaga, jika dibandingkan negara-negara di dunia yang mengalami kenaikan kasus.
World Health Organization (WHO) mencatat 5 negara dengan kasus aktif tertinggi ialah Amerika Serikat (6.812.645), India (2.822.513), Brazil (1.099.201), Prancis (995.421) dan Turki (506.899).
Saat ini, dalam era globalisasi di mana penularan virus tidak mengenal batas teritorial negara. Dan terbukti dengan ditemukannya mutasi virus yang menular dari satu negara ke negara lain, termasuk ditemukannya di Indonesia.
Sedangkan sisi lainnya, ancaman juga muncul dari dalam negeri sendiri seiring masuknya periode bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang sangat terkait dengan tradisi mudik, atau bepergian yang berpotensi meningkatkan penularan antar daerah.
"Untuk masyarakat diminta bersabar sejenak untuk tidak mudik dan bersilaturahmi bersama sanak saudara selama lebaran," kata Prof Wiku.
(mdk/bal)