Pangdam Cenderawasih: Situasi Keamanan Papua usai Penangkapan Lukas ada Peningkatan
Situasi keamanan di sejumlah wilayah di Provinsi Papua sempat memanas beberapa saat, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Lukas Enembe. Hal ini diungkapkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Situasi keamanan di sejumlah wilayah di Provinsi Papua sempat memanas beberapa saat, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Lukas Enembe. Hal ini diungkapkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
"Jadi secara keseluruhan, situasi keamanan di Papua pasca-penangkapan Pak Gubernur LE memang ada peningkatan baik di Jayapura sendiri maupun di Pegubin (kabupaten Pegunungan Bintang) dan daerah lainnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa masyarakat yang kita sayangkan belum paham ataupun terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar," kata Saleh Mustafa kepada wartawan di Base Ops Lanud Silas Papare, Rabu (11/1).
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Oleh karena itu, dia berharap peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, bersama-sama untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa proses hukum harus dilakukan Lukas.
"Sebab seperti yang kemarin kita lihat, Pak Gubernur sudah menerima karena ini merupakan satu proses hukum. Soal nanti pembuktian beliau bersalah atau tidak, yang penting beliau harus menjalani dan membuktikan itu. Nah ini yang harus disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat bersama-sama mengawal proses hukum ini," imbaunya.
Di kesempatan itu juga, Pangdam menegaskan pemerintah pusat tidak ada niat untuk menyudutkan Lukas Enembe. "Jadi tidak ada seperti itu, itu tidak benar. Yang ada saat proses hukum ini terjadi, karena ada bukti dan ada data tentang penyelewengan yang harus dipertanggungjawabkan oleh beliau. Nah, Kesempatan inilah beliau dibawa ke Jakarta untuk menjelaskan apakah itu termasuk pelanggaran hukum atau tidak," jelasnya.
Untuk menangani gejolak yang terjadi di sejumlah daerah, dia telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk meningkatkan kesiapsiagaan, serta imbauan kepada masyarakat, khususnya di daerah pegunungan.
"Saya mendengar telah adanya isu-isu akan ada aksi-aksi balas terhadap masyarakat pendatang, maka itu informasi-informasi seperti begini saya sangat sayangkan, karena saya juga orang timur, untuk itu mari kita sama-sama dari timur, budaya-budaya seperti begini tidak ada dari leluhur kita, tetapi budaya kita selalu menghargai siapapun pendatang. Yang salah kita bilang salah, dan yang benar kita bilang benar," ujarnya.
Pangdam juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tidak melakukan aksi-aksi yang dapat memperkeruh suasana. "Jadi tidak boleh melaksanakan aksi-aksi yang nantinya dapat memperkeruh suasana, menambah permusuhan, korban dan pelanggaran hukum. Ingat, kita warga negara semua sama di mata hukum," pungkasnya.
(mdk/cob)