Pangdam III Siliwangi: Penghuni KPAD harusnya berkaca dong
Pangdam menyatakan memiliki sertifikat terkait kepemilikan tanah di KPAD.
Pangdam III Siliwangi Mayjen Hadi Prasojo belum memastikan penertiban warga yang masih ngotot menempati Komplek Perumahan Angkatan Darat (KPAD). Saat ini TNI AD masih terus melakukan pendekatan persuasif, agar warga yang sudah tidak memiliki hak bisa meninggalkan rumah dinas itu.
"Rahasia ya," singkat Pangdam usai bertatap muka dengan kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jabar, di Graha Tirta Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (22/7) malam.
Menurut dia, Kodam III/Siliwangi terus melakukan pendekatan pada warga agar mereka yang menempati rumah milik TNI AD bisa ditinggalkan, atau dialih milikan pada TNI aktif. Untuk diketahui, dari 87 kepala keluarga (KK), tinggal 38 KK yang masih bersikukuh atas kepemilikan rumah tersebut.
Mereka yang kini menghuni rumah di KPAD merupakan warga sipil yang orangtuanya pernah menjadi prajurit TNI. Secara legalitas Kodam III/Siliwangi memiliki bukti otentik atas kepemilikan lahan dan rumah seluas 40 hektare tersebut.
"Cuma saya persuasif, itu anak-anak saya. Tapi mereka enggak berhak. Jadi silakan ke prajurit aktif. Tapi kalau enggak mau, boleh ambil jalur hukum. Kita sertifikat ada, semuanya ada, datanya ada," tandasnya.
Warga KPAD sejak isu berhembus akan ada penertiban, memang langsung membuat barikade. Pintu masuk ke komplek KPAD 'ditutup' rapat-rapat dengan kawalan warga, dan beberapa organisasi masyarakat.
Barikade itu juga mengganggu aktivitas warga Kelurahan Gegerkalong dan sejumlah sekolah yang terpaksa harus diliburkan. "Saya imbau, kalau masyarakat nanti timbul keresahan. Barikade saya hilangkan. Itu tanah TNI AD kalau sudah (ada warga) lapor, saya selesaikan," katanya.
"Kita dudukan sesuai aturan ada. Ini harus taati hukum. Mereka harusnya berkaca diri dong. Ada hukum. Orang harusnya tahu, mudah-mudahan mereka bubar, kalau enggak saya bisa paksa," ujar jenderal TNI bintang dua tersebut dengan nada mengancam.
Dia menuturkan, lahan yang kini diisi KPAD itu merupakan tanah negara. Tanah tersebut dibeli oleh Mayjen Gatot Soebroto yang ketika itu menjabat sebagai Wakasad, seharga Rp 21 juta.
"Jadi tidak benar kalau itu diambil dari rapel prajurit. Itu dulu untuk Kolad, Komando Latihan. Tapi karena banyak tentara yang tidak dapat rumah, yang tinggal di hotel-hotel, akhirnya AD ambil kebijakan bahwa untuk meringankan beban maka ditempati (rumah)," jelasnya.
Baca juga:
Bangun rumah sakit, Pemkot Solo bakal gusur sejumlah rumah
Tak ada solusi, Ombudsman putuskan kawasan Dadap mesti digusur
Kodam Siliwangi akan tertibkan 39 rumah di komplek KPAD
Puluhan bangunan liar di Tanah Abang dirobohkan
Penertiban Dadap, Pemkab Tangerang ingin 3 fraksi hadir saat mediasi
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Sesko TNI AU dipindahkan ke Lembang, Bandung? Pada awal pendiriannya, Seskoau berlokasi di Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke Lembang, Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.