Pangkostrad Letjen Dudung: TNI AD Disusupi PKI Tudingan Keji
"Demikian penjelasan kami agar bisa dipahami dan tidak menimbulkan prasangka buruk terhadap kami sebagai pribadi, intitusi Kostrad, maupun institusi TNI AD," katanya.
Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan, apa yang disampaikan oleh mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo tidak benar. Apalagi prihal adanya penyusup paham komunis di dalam tubuh TNI.
"Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam siaran pers yang diterima, Senin (27/9).
-
Bagaimana TNI AU mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Dimana pasukan TNI merebut daerah yang dikuasai PKI? Setelah melewati berbagai pertempuran sengit, satu per satu daerah yang dikuasai PKI bisa direbut Pasukan TNI.
Menurutnya, Gatot selaku senior dirinya di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepadanya, selaku Panglima Kostrad. "Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," tegasnya.
Dudung menjelaskan, Patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad, yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) memang sebelumnya ada di dalam museum tersebut. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012).
Namun, patung tersebut telah diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada dirinya selaku Panglima Kostrad saat ini. Dudung mengaku menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
"Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," katanya.
Jika penarikan tiga patung itu kemudian disimpulkan bahwa kami melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, Dudung kembali menegaskan kalau hal itu sama sekali tidak benar. Pasalnya, ia dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu.
Lebih lanjut prihal foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNi Soeharto saat peristiwa 1965 itu masih tersimpan dengan baik di museum tersebut. Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean.
"Demikian penjelasan kami agar bisa dipahami dan tidak menimbulkan prasangka buruk terhadap kami sebagai pribadi, intitusi Kostrad, maupun institusi TNI AD," katanya.
Baca juga:
VIDEO:Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo Sebut Ada Penyusupan Paham Komunis di Tubuh TNI
Kostrad Bantah Gatot: Pembongkaran Patung Soeharto & AH Nasution Permintaan Pembuat
Putra Wapres Ke-6 Try Sutrisno Dilantik Jadi Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad
Reaksi Mengejutkan Tentara Amerika Serikat Usai Makan Rendang dan Durian
Kisah Dudung Abdurachman, Pangkostrad Baru Pernah Ditendang Tentara saat Jualan Kue