Panglima soal sengketa lahan di Kebumen: Ayo selesaikan secara hukum
Tanah tersebut direncanakan untuk asrama prajurit TNI AD.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan tanah yang diperebutkan warga dengan TNI di Kebumen yang berujung bentrokan adalah milik negara. Tanah tersebut direncanakan untuk asrama prajurit TNI AD.
"Di Kebumen itu tanah negara dari Departemen Keuangan, Departemen Pertahanan dan Angkatan Darat sudah sepakat buat asrama ada perjanjian bersama-sama," kata Gatot usai nonton bersama film berjudul Jenderal Sudirman di Bioskop Epicentrum, Jakarta, Senin (24/8).
"Sekarang rumah kamu saja, dimasukin orang lain bagaimana? Kalau tanah itu kosong nanti didudukin warga ribut bagaimana coba. Memang negara ini hutan rimba? Ayo sama-sama proses hukum," sambung dia.
Pihaknya mengaku sudah mempunyai surat tanah dengan hukum yang sah. Lanjut dia, jika tidak dibangun maka bisa diduga korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dari APBN atas tanah negara. Kalau mereka (warga) mengaku tanah itu, silakan. Kita negara hukum, selesaikan proses hukum," kata dia.
Seperti diketahui, bentrok antara TNI dengan warga di kawasan Pesisir Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Sabtu (22/8) kemarin. Peristiwa ini terjadi ketika 150 warga mendatangi lokasi lahan yang dipagari TNI. Akibat kejadian ini sejumlah warga mengalami luka-luka.
"Korban dirawat di rumas sakit, empat parah yang lain muka memar banyak. Sempat ibu-ibu nangis," kata Muchlisin, Kepala Desa Petangkuran, Kebumen, Sabtu (22/8) kemarin.
Empat warga yang mengalami luka parah adalah Widodo Sunu Nugroho selaku Kades Wiromartan, Rajab, Prayogo dan Ratiman. Selain itu, 15 warga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Puskesmas Mirit.
"Dipukul pakai pentungan, mereka bawa senjata laras panjang," ceritanya.
Bahkan personel polisi yang berada di lokasi tidak berani melerai bentrokan tersebut. Warga yang berlarian dikejar-kejar tentara.