Panglima TNI dianugerahi gelar adat tertinggi di Aceh
Menurutnya, Aceh memiliki andil besar dalam menghantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Apa lagi Aceh telah menyumbang pesawat yang menjadi modal awal untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendapat gelar adat dari Wali Nanggroe Aceh. Gelar adat Srililawangsa ini diberikan karena Hadi dianggap banyak berkontribusi menjaga perdamaian dan menciptakan stabilitas negara dan jauh dari berbagai ancaman.
Srililawangsa ini merupakan gelar adat tertinggi yang diberikan kepada instansi militer oleh lembaga adat di Aceh. Wali Nanggroe yang merupakan lembaga adat di Aceh, yang mempersatukan berbagai komponen memandang pantas untuk diberikan gelar tersebut kepada Panglima TNI.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Kapan Marsose resmi dikerahkan di Aceh? Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Kapan Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mulai menjabat Kaskogabwilhan III? Sejak 2 Oktober 2023 lalu, ia mengemban amanat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III).
Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan, gelar yang diberikan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan yang pertama diberikan setelah terbentuk lembaga Wali Nanggroe sejak tahun 2013 lalu.
"Penganugerahan gelar ini kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, karena telah berperan menjaga perdamaian di Aceh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Malik Mahmud Al-Haytar, Sabtu (4/8).
Penganugerahan gelar Srililawangsa ini berlangsung di Pendopo Wali Nanggroe Aceh. Sebelum penganugerahan, Panglima TNI terlebih dahulu dipeusijuk (tepung tawari) oleh Majelis Adat Aceh (MAA), Plt Gubernur Aceh dan terakhir Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar.
Panglima TNI dianugerahi gelar adat tertinggi di Aceh ©2018 Merdeka.com/Afif
Setelah itu Wali Nanggroe Aceh memasangkan selendang, menyematkan pin dan memasangkan siwah (rencong khas Aceh) di pinggang panglima yang menggunakan pakaian adat Aceh. Pemasangan ini sebagai bentuk pemberian gelar adat tertinggi Aceh Srililawangsa.
Lalu Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyerahkan sertifikat gelar yang diberikan oleh lembaga Wali Nanggroe Aceh. Nama Panglima TNI pun sudah bisa menyematkan Panglima TNI Srililawangsa Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Srililawangsa yang diberikan oleh lembaga Wali Nanggroe Aceh. Sudah menjadi tradisi bila ada tokoh besar datang ke Aceh, akan dipeusijuk," ungkap Nova Iriansyah.
Dia mengungkapkan, sudah pantas Panglima TNI diberikan gelar adat, karena telah berkontribusi mempertahankan kedaulatan NKRI. Semoga dengan pemberian gelar adat ini akan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
"Keamanan di Aceh cukup kondusif, tugas pembangunan berjalan lancar. Prajurit TNI juga banyak membantu, seperti membuat jalan tembus dan juga di bidang pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI Srililawangsa Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku cukup bersyukur bisa mendapatkan gelar adat ini. Ia merasa saat ini semakin dekat dengan rakyat Aceh.
"Saya sangat terhormat mendapatkan gelar ini. Saya merasa saat ini bagian dari masyarakat Aceh yang agamis penuh kekeluargaan," ungkapnya.
Menurutnya, Aceh memiliki andil besar dalam menghantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Apa lagi Aceh telah menyumbang pesawat yang menjadi modal awal untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Rakyat Aceh itu dikenal gagah berani dan heroik serta pantang menyerah dalam melawan penjajahan dulu," jelasnya.
Hadi menjelaskan, pemberian gelar adat ini bukan hanya membanggakan pada dirinya sendiri. Akan tetap ini menjadi kebanggaan untuk seluruh prajurit di Aceh, maupun prajurit lainnya di seluruh Indonesia.
"Sehingga seluruh prajurit nantinya akan terus bekerja untuk membantu Aceh, terutama membuat jalan di daerah-daerah terpencil, sehingga hasil bumi bisa diangkut," tutupnya.
Baca juga:
Pimpin apel pemadaman karhutla, Panglima TNI minta lahan gambut dibasahi
Cegah asap karhutla saat Asian Games, hujan buatan disiapkan di Sumsel
Kapolri dan Panglima TNI gelar rapat keamanan Asian Games 2018
Panglima TNI yakin gangguan asap dapat diatasi selama Asian Games 2018
Panglima TNI dan Kasal Singapura bertemu di Cilangkap bahas terorisme
Ikut patroli pakai helikopter, Panglima TNI saksikan lahan terbakar di Sumsel