Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh
Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang
Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang bulu.
Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh
Tentara Kolonial Belanda menemui berbagai kesulitan dan kendala dalam menguasai setiap wilayah di Nusantara. Hal ini lantaran masyarakat pribumi memberikan perlawanan sengit demi mempertahankan tanah mereka.
Untuk memenangi perlawanan terhadap rakyat pribumi di Aceh, pemerintah Hindia Belanda membentuk sebuah pasukan bernama Korps Marechausee te Voet di Aceh atau yang dikenal dengan Marsose.
-
Mengapa Belanda menyerang Aceh? Belanda masih terus berusaha menebus pertahanan Aceh sampai tahun 1896.
-
Mengapa Suku Basemah melawan penjajah Belanda? Selain itu, Suku Basemah dan sekitarnya juga sempat melawan penjajah Belanda yang berlangsung selama puluhan tahun.
-
Siapa tokoh inspiratif dari Aceh yang melawan Belanda? Teuku Nyak Arif, sosok pejuang dan gubernur pertama Aceh. Saat kolonialisme menguasai tanah Aceh, muncul orang-orang yang ingin melawan dan mengusir Belanda dengan berbagai cara.
-
Kapan Suku Basemah melawan penjajah Belanda? Hal ini menjadi perlawanan terpanjang dalam sejarah perjuangan di Sumatera Selatan pada abad ke-19.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Bagaimana pasukan Terate membantu perjuangan revolusi? Dikutip dari kanal YouTube Indonesia Insider, sejarawan Australia Robert Cribb mengatakan, senjata yang diperoleh para pejuang revolusi diperoleh dari hasil mencuri dari bantuan sejumlah wanita tuna susila.
Pasukan ini dibentuk sebagai bentuk perlawanan taktis terhadap perlawanan gerilya di tanah Aceh. Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang bulu.
Lantas bagaimana kisah dan sejarah pasukan Marsose ini? Simak ulasannya yang dirangkum oleh merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Asal Usul Marsose
Pasukan bayaran Belanda ini dibentuk pada 26 Oktober 1814 oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan sebagai bentuk perlawanan balik terhadap pasukan gerilya di Tanah Aceh.
Pasukan Korps Marechausee te Voet ini biasa disebut dengan istilah tentara "Marsose" yang dicetuskan oleh Mohammad Syarif. Marsose juga disebut dengan istilah Mercanaries dalam bahasa Inggris.
Keberadaan pasukan ini sangatlah membantu Pemerintah Hindia Belanda dalam menumpas perlawanan orang-orang Aceh pada saat itu.
Marsose mirip dengan pasukan Infanteri atau pasukan jalan kaki yang cocok untuk melawan pasukan gerilya.
Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan. Salah satu tugas Marsose ini di antaranya melawan pasukan yang dipimpin Sisingamangaraja XII di Sumatra Utara dan berhasil menewaskannya pada tahun 1907.
Dalam perang Aceh, pasukan Marsose berhasil menguasai perbukitan hutan untuk mencari dan memburu para pejuang gerilyawan Aceh.
Prajurit Mandiri
Ciri khas Marsose ini adalah dalam setiap tugasnya hanya beranggotakan 18 orang di setiap unitnya. Mereka memiliki teknik bertahan yang tidak dimiliki oleh prajurit manapun yaitu tidak bergantung dengan suplai logistik dan juga senjata berat.
Pasukan ini hanya menggunakan senjata tajam jenis klewang untuk menumpas lawan-lawannya dan selalu bertempur dalam jarak yang dekat. Mereka juga dilatih untuk memiliki daya tahan yang kuat, keahlian bertahan hidup di medan perang yang tinggi serta mobilitas tinggi.Marsose juga dikenal oleh orang pribumi sebagai salah satu pasukan yang cukup kuat, bengis, dan kejam dalam membantai lawannya. Bahkan, mereka berhasil membantai ribuan orang dalam penugasannya.
Tokoh Marsose
Salah satu dalang Marsose adalah Hans Christoffel asal Swiss yang terkenal bengis dan kejam. Melansir dari beberapa sumber, Hans merupakan sosok yang ditugaskan untuk memburu Sisingamangaraja XII di Sumatra Utara.
Selain itu, Marsose juga disetujui oleh Mohammad Syarif atau Arif Putera Minangkabau yang menjadi Jaksa di Kutaraja, Aceh. Ia mendukung pengadaan pasukan tersebut untuk membantai para pasukan Gerilya di Aceh. Ia juga dikenal cukup pro dengan pihak Pemerintah Hindia Belanda.Konon pasukan Marsose mencapai ribuan orang yang terdiri dari orang Belanda, Perancis, Swiss, Afrika, Ambon, Manado, Jawa, Madura, Sunda, Bali, Bugis dan lain sebagainya.