Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi, Meutya Hafid Yakin Tak Terkait Pilkada 2024
Mutasi tersebut tertuang dalam keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 dan hasil sidang Wanjakti Tahun Anggaran (TA) 2024 pada 18 Juli 2024.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi atau mutasi jabatan terhadap sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI, baik di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Mutasi tersebut tertuang dalam keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 dan hasil sidang Wanjakti Tahun Anggaran (TA) 2024 pada 18 Juli 2024.
- Panglima TNI Mutasi 76 Jenderal Bintang 1 dan 2, Ini Daftar Lengkapnya
- Panglima Rotasi 63 Perwira Tinggi TNI, Berikut Daftarnya
- Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi Mulai Pangkostrad Hingga Kapuspen, Ini Daftar Lengkapnya
- 5 Pesan Tegas Panglima TNI ke 350 Perwira Prajurit Karir, Soal Kode Etik Paling Ditekankan
Dalam mutasi itu, ada pergantian jabatan pada posisi Pangdam Jaya dari Mayjen TNI Muhammad Hasan kepada Mayjen TNI Rafael Granada Baay.
Muhammad Hasan dipromosi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan posisi Letjen Muhammad Saleh Mustafa yang menjabat Irjen TNI.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid meyakini rotasi jabatan itu tidak terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Meskipun memang waktu mutasi di tubuh TNI dengan Pilkada 2024 berdekatan yakni November 2024.
"(Mutasi ada kaitan dengan Pilkada) Enggak juga, Pangdam Jaya sudah cukup lama juga ya, sudah maksudnya bukan baru di situ. Jadi memang saya melihat ya ini memang rotasi biasa dan sudah saatnya dilakukan," kata Meutya kepada wartawan di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Selasa (30/7).
Menurut Meutya, mutasi tersebut merupakan hal yang biasa saja. Mengenai momennya terjadi jelang Pilkada 2024 dianggap hanya sebuah kebetulan.
"Kita lihat TNI ini makin lama memang rotasinya makin lebih sering gitu ya, artinya bagus buat teman-teman prajurit agar siap ditempatkan di mana saja, dan rotasinya memang dibuat lebih sering gitu. Jadi kebetulan saja ini terjadinya dekat-dekat pilkada," ujarnya.
Mengenai mutasi Pangdam Jaya, kata Meutya, sebetulnya hendak dilakukan sejak lama. Namun, baru beberapa hari terakhir terlaksana melalui keputusan Panglima TNI.
"Enggak ada (kaitan Pilkada), khususnya Pangdam Jaya kan memang sudah lama juga beliau disitu dan sudah saatnya lah beliau pindah," pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto melakukan penyegaran di lingkungan TNI dengan merotasi dan memutasi jajaran di tingkat Perwira tinggi (Pati). Total ada 256 Pati di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Beberapa jabatan strategis di TNI dan satuan kerja yang dimutasi salah satunya adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawa. Dia dimutasi ke Pati Mabes AD karena jelang masa pensiun.
Nantinya, yang akan mengisi Kasum TNI adalah Letjen Richard T.H Tampubolon yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Kemudian Pangkogabwilhan III kini dijabat oleh Mayjen Bambang Trisnohadi. Dia sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IX Udayana, secara langsung Bambang naik pangkat jadi Letnan Jenderal atau jenderal bintang tiga.
Posisinya pun langsung digantikan oleh Mayjen Muhammad Zamroni menjadi Pangdam Udayana.
Sementara, posisi Irjen TNI dari Laksamana Madya Dadi Hartanto kini dijabat oleh Letjen Muhammad Saleh Mustafa yang sebelumnya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad).
Posisi M Saleh bakal diisi oleh Mayjen Muhammad Hasan sebelumnya menjabat Pangdam Jaya. Sebagai gantinya Mayjen Rafael Grana Baay akan mengemban jabatannya Pangdam Jaya.