Panglima TNI tolak gabung koalisi militer Arab Saudi lawan ISIS
Bagi Gatot, sikap itu sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi, apa itu?
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan TNI tidak masukan dalam aliansi atau koalisi militer melawan terorisme dari kelompok ekstremis maupun Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Sebab, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan Indonesia tidak masuk dalam koalisi atau aliansi militer apapun.
"Presiden (Joko Widodo) bilang semuanya di analisis dulu. Jangan sampai gegabah ambil keputusan. Tapi yang jelas kita ini kan dalam pembukaan UUD 45 bebas aktif. Jadi kita tidak akan masuk ke koalisi apapun juga," kata Gatot usai Rapim TNI 2015 di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (18/12).
Meski tidak masuk koalisi militer apapun, kata dia TNI tetap bekerja sama dengan militer negara sahabat. Dia juga mengatakan pihak tetap mengirimkan pasukan ke luar negeri, namun dalam misi perdamaian.
"Kalau latihan ya latihan. Kita tunggu saja keputusan pemerintah. Kalau kirim ya kirim pasukan tapi buat misi perdamaian," ujar dia.
Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan rencana koalisi 34 negara-negara berpenduduk mayoritas muslim membentuk aliansi militer melawan terorisme dari kelompok ekstremis maupun Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Aliansi ini berbentuk pusat operasi bersama yang nantinya didirikan di Ibu Kota Riyadh.
Dilansir BBC, Selasa (15/12), beberapa negara-negara dari Asia dan Afrika akan terlibat dalam aliansi antiteror ini. Namun, Iran yang juga merupakan salah satu negara muslim terkemuka tidak diajak bergabung.
"Aliansi ini dibentuk untuk mengoordinasikan melawan ekstremis di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan," ucap Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman.
Aliansi tersebut muncul di tengah tekanan internasional lantaran Arab Saudi tidak bergeming melihat kasus terorisme yang terjadi di berbagai negara, yang mengatasnamakan Islam dalam aksinya.
Indonesia disebut-sebut turut bergabung dengan aliansi ini. Namun hal tersebut dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Baca juga:
Pepesan kosong aliansi bikinan Saudi
Terkait ISIS, pusat kebudayaan Islam di Jerman diserbu polisi
Palestina pesimis koalisi militer ala Saudi efektif melawan ISIS
Menengok kilang di Suriah yang olah minyak mentah dari ISIS
Beberapa negara muslim kaget diklaim gabung koalisi militer Saudi
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Apa target Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi? Mengenai target yang realistis untuk Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/1) dini hari WIB, Shin Tae-yong tidak dapat memberikan penjelasan yang pasti. "Yang pasti, targetnya adalah meraih hasil yang baik. Saya akan berusaha sebaik mungkin, karena saya bukan Tuhan," kata Shin Tae-yong. "Jadi, tidak ada yang bisa memastikan hasilnya. Bola itu bundar, situasi bisa berubah, dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Kami hanya akan berusaha semaksimal mungkin," tambahnya.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Apa yang dilakukan Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia telah menunjukkan performa yang mengesankan dengan hasil imbang melawan Arab Saudi.