Panik didatangi aparat, pelayan kafe remang kelabakan kabur
Ada yang sandalnya putus, hingga terjatuh ke lubang. Mereka juga meninggalkan barang berharga di kafe.
Puluhan personel gabungan Polri dan TNI melakukan sidak di sejumlah kafe remang-remang wilayah pantai Berawa Kabupaten Jembrana, Sabtu ( 3/4). Selain dilakukan pemeriksaan identitas, seluruh kariawan dan pengunjung dilakukan pemeriksaan tes urine.
Dalam sidak kali ini, diterjunkan 150 personel Polres Jembrana dan dibantu aparat TNI dan PM. Operasi yang dipimpin oleh Wakapolres Jembrana Kompol AA Rai Laba menyasar para pelayan kafe dan pengunjung kafe untuk diperiksa secara itensif, baik seluruh badan dan barang bawaan.
Pemeriksaan difokuskan terhadap narkoba yang disinyalir peredaraannya memanfaatkan tempat hiburan malam, seperti kafe atau warung remang-remang.
Khusus terhadap wanita pelayan kafe (waitris), pemeriksaan dilakukan oleh sejumlah Polwan berpakaian preman. Sedangkan untuk pengunjung kafe, pemeriksaan dilakukan oleh personel Reskrim, Unit Narkoba dan aparat TNI serta PM.
Tes urine tersebut dilakukan terhadap pelayan dan pengunjung kafe, sehingga memakan waktu yang cukup lama.
"Dari pemeriksaan terhadap orang dan barang bawaan termasuk hasil tes urine, seluruhnya hasilnya nihil," terang Kasat Narkoba Polres Jembrana AKP Wayan Master, Minggu (3/4).
Namun demikian menurutnya, kegiatan operasi seperti itu akan dilakukan secara berkala untuk menekan peredaran narkoba di Jembrana.
Menariknya ada sejumlah cewek kafe yang sebelumnya sedang menemani tamu minum, begitu melihat ratusan petugas langsung kabur meninggalkan tamu-tamunya.
Bahkan ada yang kabur meninggalkan HP dan barang-barang pribadi lainnya seperti tas dan cermin.
"Sandal saya putus pak karena lari sekencang-kencangnya. Coba kalau saya tahu petugas hanya mencari narkoba, bukan pemeriksaan KTP, saya tidak bakalan kabur karena saya tidak pernah pakai narkoba," ujar Lia (25), salah seorang waitris kafe.
Bahkan menurut Lia, ada lagi temannya yang bernama Siska, saking takutnya melihat petugas datang, kabur di kegelapan dan tersangkut di semak-semak yang banyak duri di belakang kafe.
"Saya jatuh terguling di jalan pak. Saya tidak lihat ada lubang besar di jalan. Namanya juga takut pak," tutupnya.