Panji Gumilang Diperiksa Polisi, Moeldoko: Biar Berjalan, Entar Dibilang Intervensi
Kendati belum berkomunikasi, Moeldoko mengakui dekat dengan Panji Gumilang. Karena kedekatan itu, Moeldoko tak mau disangka intervensi apabila kedapatan berkomunikasi dengan Panji Gumilang lantaran dipanggil polisi.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, mengatakan belum lagi berkomunikasi dengan Panji Gumilang sejak Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun itu dipanggil Bareskrim Polri perihal kasus dugaan penodaan agama.
Kendati belum berkomunikasi, Moeldoko mengakui dekat dengan Panji Gumilang. Karena kedekatan itu, Moeldoko tak mau disangka intervensi apabila kedapatan berkomunikasi dengan Panji Gumilang lantaran dipanggil polisi.
-
Apa saja yang sedang diselidiki polisi terkait Panji Gumilang dan Al Zaytun? tujuan pemanggilan terhadap sejumlah pihak itu dalam rangka mendalami kasus dugaan TPPU Panji Gumilang. Termasuk terhadap pihak di luar Ponpes Al Zaytun.
-
Bagaimana KH Maimoen Zubair dan istrinya merintis Ponpes Putri Al-Anwar? Bahkan pada tahun 1977, KH Maimoen Zubair bersama istrinya, Nyai. Hj. Masthi’ah, merintis berdirinya ponpes Putri Al-Anwar dengan membangun musala di belakang rumah yang semula merupakan sebuah bangunan berdinding anyaman bambu.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Di mana gugusan karang Pianemo, Kabui, dan Wayag terletak? Raja Ampat terdiri dari gugusan pulau karang. Ada tiga spot gugusan karang, yakni Pianemo, Kabui, dan Wayag.
-
Kapan Kidung dan Gading dinyatakan lolos menjadi Polwan? Melansir dari akun Instagram polisi_indonesia, Kamis (11/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kenapa anak Panji Gumilang dan pengurus Al Zaytun mangkir dari panggilan polisi? "8 orang yang dimintai keterangan hari ini tidak hadir, sampai sekarang nggak ada yang hadir," Ramadhan menyebut karena ketidak hadiran delapan saksi tersebut, pihaknya kembali menjadwalkan pemanggilan pada pekan ini.
"Enggak, entar aku komunikasi dengan Panji Gumilang dibilang intervensi. Biar saja berjalan," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Lobby Gedung Bina Graha, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (3/7).
Moeldoko Langkah Ambil Langkah Persuasif
Meski begitu, Moeldoko sangat menyayangkan jika persepsi yang saat ini berkembang digunakan sebagai senjata mengadili Panji Gumilang dan seluruh santri yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Di sana itu ada puluhan ribu mahasiswa, ada santri. Jangan enggak karu-karuan karena persepsi yang nggak karu-karuan seperti itu," kata Moeldoko.
"Kalau memang ada kesalahan, ambil langkah-langkah apakah itu persuasif, bersifat mendidik apakah itu low enforcement. Kita semua punya instrumennya kenapa kita mesti berspekulasi," sambung dia.
Moeldoko Akui Dekat Panji Gumilang
Sebelumnya, Moeldoko memang mengaku dekat dengan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang. Tetapi menurutnya, kedekatan tersebut hanya sebatas komunikasi politik agar bisa mengetahui apa yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.
Dia menegaskan bahwa dirinya memang harus membangun komunikasi yang baik dengan siapapun, termasuk Panji Gumilang.
"Emang kenapa (dekat)? Nggak boleh apa dekat? Ya biasa saja (dekatnya dengan Panji Gumilang). Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya Kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 26 Juni 2023.
Selain itu, Moeldoko mengaku sudah pernah datang ke Ponpes Al Zaytun saat masih menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi pada tahun 2010-2011. Dan hubungan itu terus berlanjut sampai menjadi kepala staf kepresidenan.
"Saya dua kali. Waktu (masih) pangdam dulu ya. Pangdam sekali. Berikutnya waktu (jadi) KSP saya ke sana," kata Moeldoko.
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/gil)