Pantai di Pandeglang Menghitam Usai 7 Ribu Ton Batu Bara Tumpah
Air laut di pesisir pantai Selatan Cicadas, Kabupaten Pandeglang, Banten menghitam usai 7.000 ton batu bara tumpah dari kapal tongkang Alfina Nautika 25 pada Minggu (14/7) lalu.
Air laut di pesisir pantai Selatan Cicadas, Kabupaten Pandeglang, Banten menghitam usai 7.000 ton batu bara tumpah dari kapal tongkang Alfina Nautika 25 pada Minggu (14/7) lalu.
Ahmad Kurtusi warga sekitar pesisir pantai mengatakan, air mulai terlihat menghitam dan batu bara berceceran di sepanjang pesisir pantai sejak dua minggu lalu.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Siapa yang berperan dalam peluncuran bahan bakar ramah lingkungan ini? “Inovasi ini juga sebagai peran aktif Indonesia dalam Dewan International Maritime Organization (IMO) yang berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim,” ungkap Edy dikutip dari Cilacap.go.id.
-
Bagaimana dampak perang terhadap lingkungan bisa dicegah? Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan hubungan erat antara eksploitasi lingkungan dan konflik bersenjata, masyarakat internasional terus berupaya untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih kokoh dan tindakan pencegahan yang lebih efektif.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga memasok bahan bakar ramah lingkungan untuk kapal pesiar? Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Benoa sebagai Homeport wisata berkelas dunia sekaligus membuktikan kesiapan kami dalam melayani pengisian bahan bakar bagi kapal-kapal dengan rute pelayaran internasional,” jelas Maya.
-
Bagaimana peran sungai dalam mendukung sistem pertanian di Cakung? Karena menjadi daerah dengan banyak aliran air, sistem pertanian Cakung juga tercukupi dengan baik. Kondisi ini kemudian membuat lahan pertanian subur dan produktif, sehingga menjadi penyumbang yang cukup besar bagi kebutuhan di ibu kota negara tersebut.
-
Apa yang ditemukan saat penggalian jalur PDAM di Pandeglang? Sebuah selongsong baja berbentuk meriam ditemukan saat penggalian jalur PDAM kawasan Labuan, Pandeglang pada 1998 silam.
"Awalnya air laut itu kelihatan hitam pekat, ternyata itu batu bara di sepanjang pesisir pantai. Kondisi air menghitam," kata Kurtusi saat dikonfirmasi, Senin (29/7).
Akibat dari menghitam air laut di sekitar pesisir pantai Selatan tersebut, para nelayan dan petani rumput laut ikut merasakan dampaknya. Mereka enggan melaut karena pencemaran.
"Nelayan khawatir kalau pergi melaut ikan akan tercemari, termasuk masyarakat itu mancing di karang-karang dan mengambil rumput laut pada khawatir," lanjutnya.
Kurtusi mengatakan, tumpahan batau bara ini akan berdampak buruk kepada habitat laut. Melihat kondisi batu bara berceceran, masyarakat setempat bergotong-royong membersihkan area pantai.
Kemudian masyarakat berharap pihak perusahaan ataupun pemerintah daerah Provinsi Banten segera menindaklanjuti peristiwa tersebut.
"Setelah peristiwa itu, LH dan Polres Pandeglang sudah cek lokasi, cuma untuk pembersihan belum dilakukan akhirnya masyarakat berinisiatif," bebernya.
Baca juga:
Ratusan Nelayan Karawang Dikerahkan Bersihkan Tumpahan Minyak Pertamina
Nelayan Muara Gembong Kumpulkan Tumpahan Minyak Pertamina
Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong
Pertamina Gandeng Perusahaan Asal AS Tangani Kebocoran Migas di Laut Jabar
Ikan di Tambak Petani Karawang Mati Akibat Tercemar Tumpahan Minyak Milik Pertamina
Kebocoran Minyak Cemari 8 Desa di Karawang, Pertamina Diminta Gerak Cepat