Pantau kebakaran hutan, prajurit Kostrad patroli naik gajah
Para prajurit berpatroli menembus hutan yang tidak terjangkau kendaraan.
Kebakaran hutan di Provinsi Riau banyak terjadi di daerah yang sulit dijangkau kendaraan. Salah satu cara yang digunakan untuk menembus lokasi dan memantau wilayah yang terbakar adalah dengan menggunakan gajah.
Hal inilah yang dilakukan prajurit Kostrad yang ditugaskan dalam tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Mereka berpatroli di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dengan naik gajah.
Selama bertugas, tim juga melakukan pemadaman api yang membara di tengah kawasan TNTN. Gajah yang digunakan berpatroli adalah gajah jinak yang disebut tim gajah playing squad di bawah koordinasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama WWF Riau.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Apa yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Alam Roban? Saat ini, omzet penjualan madu setiap anggota KTH Alam Roban sudah mencapai Rp22 juta. Jika tiap tahun terdapat 3 kali masa panen, maka omzet penjualan madu per tahun mencapai Rp66 juta.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
-
Bagaimana cara KHDTK Labanan menjaga kelestarian biodiversitas? Di KHDTK ini terdapat keragaman biodiversitas yang tinggi. Secara keseluruhan ada lebih dari 58 famili flora, 23 jenis mamalia, 89 jenis burung, 40 jenis Herpetefauna, serta berbagai jenis fungi.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Dengan satwa bongsor ini, tim Kostrad pun melakukan patroli di atas badan gajah. Mereka berkeliling ke kawasan hutan yang sulit dijangkau dengan kendaraan.
Tim memasuki kawasan hutan yang dikenal sebagai lokasi konservasi gajah liar. Untuk berpatroli bersama gajah dengan jarak tempuh 20 km menghabiskan waktu minimal 3 jam.
"Ini pengalaman kami pertama yang tak terlupakan naik gajah sampai berjam-jam lamanya. Kami bisa memasuki kawasan hutan yang selama ini sulit dijangkau," kata Komandan Regu (Danru) Sersan Kepala (Serka) Dian Syaifullah, Minggu (25/10) seperti dikutip siaran pers Kostrad.
Dalam patroli ini, setidaknya ada 7 ekor gajah flying squad yang dikerahkan. Pasukan Kostrad pun naik di atas gajah bisa sampai 3 orang.
Tentunya, mereka pun dipandu pawang (mahod) yang selama ini mendampingi gajah-gajah yang sudah jinak tersebut.
"Lumayan juga capek naik gajah itu, pinggang sakit. Karenakan selama di atas kita harus ngangkang," kata Dian sambil tersenyum.
Mereka mengaku selama ini memang pernah naik gajah, tapi di kebun binatang. Itu pun kalau naik gajah paling lama 10 menit.
"Sekarang kita naik gajah sampai 3 jam, lumayan pegel. Ini pengalaman berharga selama bertugas di Riau bisa berpatroli dengan gajah di kawasan hutan," kata Serka Dian Syaifullah.
Baca juga:
Fakta hutan sengaja dibakar untuk perkebunan sawit
Menteri Siti mengeluh kerepotan padamkan kebakaran lahan gambut
Jadi tersangka kebakaran hutan, WN Malaysia dan India ditahan polisi
3 Petinggi PT Palm Lestari Makmur tersangka pembakaran lahan
Pesawat Rusia mulai padamkan api di lahan gambut OKI
Akibat terpapar asap, anak-anak di Pekanbaru mulai stres