Pantau kerja PNS Jateng, Gubernur Ganjar pakai 'e-kinerja'
Pantau kerja PNS Jateng, Gubernur Ganjar pakai 'e-kinerja'. Tidak hanya di lingkungan kantor Pemprov Jateng saja. Saat bertugas ke luar kota pun, aplikasi ini bisa memantau melalui gadget atau telepon seluler mereka.
Guna memantau kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Pemprov Jateng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo gunakan aplikasi e-kinerja. Aplikasi ini diinisiasi oleh Ganjar dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jateng.
"Sekarang ini di BKD lagi membuat e-kinerja, e-kinerja inilah bisa menilai kinerja plus sampai menilai keluarnya uangnya. Keluarnya uang itu. Makanya konsep TPP (Tunjangan Prestasi Pegawai) itu akan kita switching dengan e-kinerja," tegas Ganjar kepada merdeka.com di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/1).
Selain mengukur kinerja dan prestasi, e-kinerja ini juga digunakan sebagai ukuran menetapkan besarnya Tunjangan Prestasi Pegawai (TPP) tadi. Langkah ini dilakukan supaya TPP yang diberikan kepada seorang pegawai bukan atas dasar suka atau tidak suka. Apalagi hanya karena faktor kedekatan dalam birokrasi di Pemprov Jateng.
Diharapkan, lanjut Ganjar, praktik pungli dapat hilang dengan digunakannya e-kinerja tersebut.
"Saya khawatir saja, karena publik banyak menanyakan TPP terlalu besar. Tapi saya hanya mengingatkan ketika penghasilan kawan-kawan sedikit, terjadilah dibanyak tempat korupsi. Saya jamin. Saya bertanggungjawab," ungkapnya.
"Saya bertanggungjawab soal itu. Jadi, ketika mendapatkan penghasilan sebegini bisa cukup, saya katakan tidak ada setoran, tidak boleh ngambil (pungli atau setoran), layanan harus cukup memuaskan," ujarnya.
Selain itu, Ganjar ingin menunjukkan bahwa Pemprov Jateng akan bersih dari korupsi, pungli dan budaya setoran. Jika terbukti ada, maka dirinya tidak akan segan-segan memecat pegawainya yang melanggar aturan tersebut.
"Saya akan buktikan di Jawa Tengah. Kalau ada layanan buruk di Jawa Tengah laporkan ke saya. Langsung mau saya copot disitu!" tegasnya.
"Ada ukuran-ukuranya. Jadi nanti ada target individu, target individunya tercapai atau tidak? Kemudian disiplin kerja, masuknya jam berapa? Terus kemudian ada dari penugasan. Antaralain indikatornya semacam itu. Dari yang sudah-sudah ini, nanti berapa persen dia bisa tercapai. Tercapainya itu masing-masing ada angka rupiahnya," paparnya.
Adanya e-kinerja, Ganjar menyatakan penilaian terhadap PNS dilingkungan Pemprov Jateng akan berjalanb secara obyektif dan transparan. Aplikasi yang bersifat elektronik sehingga dengan otomatis tidak akan terjadi manipulasi data terkait penilaian kinerja itu.
"Wong itu elektronik kok. Umpama disiplin, disiplin itu nyambut gawe. Nyambut gawe itu, datang, masuk, absen, apel, tandatangan atau sekarang sudah pakai gudget," ungkapnya.
Ganjar mencontohkan, bagaimana e-kinerja itu memantau etos kerja dan prestasi PNS. Tidak hanya di lingkungan kantor Pemprov Jateng saja. Saat bertugas ke luar kota pun, aplikasi ini bisa memantau melalui gadget atau telepon seluler mereka.
"Jadi umpama, dia disebutlah sebagai pengamat jalan. Dia tidak harus ngantor kan. Kowe nang ngendi? Saiki langsung budal neng Pati kono. Pati dalane rusak. Dia datang, langsung dia apel disitu. Cekrek! Pejet. Maka GIS dia ada disitu. Dari kehadiranya oh, dia hadir tepat waktu. Skornya 100-100. Kalau dia terlambat dikurangi 100-90. Pengurangan skor ini, juga pengurangan rupiah," terangnya.
Ganjar menambahkan, jika tidak ada kendala maka aplikasi yang akan digunakan oleh BKD Pemprov Jateng ini akan beroperasi pada pertengahan tahun 2017 ini.
"Maka tiap-tiap tahun nanti, sistem ini kita harapkan bisa membeda-bedakan pendapatanya diantara mereka tergantung kinerja yang mereka capai. Kalau ini bisa lebih cepat, ya harapan saya pertengahan tahun bisa digunakan akan lebih baik," pungkasnya.