Para polisi penyidik kasus Angeline 'dicecar' Menteri Yohana
Banyak yang disorot Ibu Menteri. Kenapa kasus ini belum bisa diungkap tuntas. Siapa saja yang sebenarnya terlibat?
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, mengumpulkan para penyidik kasus pembunuhan dan penelantaran anak, Angeline Christina Magawe (8) di kantornya, beberapa waktu lalu. Menteri Yohana minta polisi membuka kasus ini sejelas-jelasnya.
Aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Siti Sapurah yang mengikuti pertemuan itu menceritakan perhatian Menteri Yohana dalam kasus Angeline.
"Ibu menteri menanyakan perkembangan mengenai kasus penyidikan, sampai sejauh mana kasus tersebut bergulir," terang Sapurah, Minggu (2/8) di Denpasar Bali.
Saat itu kata Sapurah, menteri Yohana mencoba mengevaluasi perkembangan kasus Angeline baik itu soal kasus penelantaran dan pembunuhan. Termasuk juga soal kemungkinan adanya pihak lain yang mengetahui peristiwa ini namun menyembunyikan fakta-fakta penting.
"Belum dilimpahkannya berkas Margriet juga dipertanyakannya. Harapannya, motif dan berkas perkara bisa segera dilimpahkan dan dapat disidangkan," tuturnya.
Dikatakannya melalui pertemuan itu, Menteri Yohana juga menegaskan bahwa kasus ini harus terungkap hingga seterang-terangnya. Sebab kalau tidak, hal ini akan menjadi preseden buruk bagi proses penuntasan kasus kekerasan anak di Indonesia.
"Ibu menteri menegaskan semua harus terang dan terbuka. Semua yang terlibat harus dihukum. Karena ini adalah momen untuk menunjukan kepada publik mengenai pelaksanaan perlindungan terhadap anak," pungkas Sapurah.