Pasar Hewan Beringkit di Badung Ditutup akibat PMK, Kerugian Miliaran Rupiah
Pasar Hewan Beringkit yang berlokasi di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan setelah penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada ternak di sejumlah wilayah Bali.
Pasar Hewan Beringkit yang berlokasi di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan setelah penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada ternak di sejumlah wilayah Bali.
Pasar khusus sapi di wilayah Kabupaten Badung ini sudah ditutup sejak tanggal 5 Juni 2022 kemarin. Penutupan berlaku sampai tanggal 19 Juli 2022.
-
Apa itu penyakit kulit kurap? Penyakit kulit kurap tubuh (tinea corporis) adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini biasanya berpa ruam berbentuk cincin yang gatal, bersisikl dan sedikit menonjol. Lingkaran ruam biasanya mulai kecil dan kemudian melebar ke luar.
-
Apa saja penyebab bau mulut pada kucing selain penyakit gigi? Selain gangguan ginjal dan penyakit gigi, makanan yang tidak sesuai, infeksi mulut, ataupun kondisi kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan bau mulut pada kucing.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Apa penyebab bau mulut? Masalah bau mulut, atau yang sering disebut halitosis dalam konteks medis, menjadi perhatian kesehatan yang umum dialami.
-
Apa saja penyakit kulit yang sering dialami kucing? Berikut ini, kita akan membahas sepuluh penyakit kulit yang sering mengintai kucing dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kulitnya tetap sehat.
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
"Ditutup sementara dari tanggal 5 sampai sampai tanggal 19 Juli, selama dua minggu," kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra saat dihubungi Rabu (6/7).
Transaksi Ribuan Ekor per Hari
Ia menyebutkan, menjelang Iduladha biasanya transaksi jual beli sapi di pasar itu sangat tinggi, mencapai ribuan ekor per hari. Namun, karena ada informasi merebaknya PMK di Bali serta distopnya pengiriman sapi Bali ke luar daerah, transaksi menjadi anjlok.
"Selama ada PMK dari perusahaan sudah pasti (alami kerugian) pada kisaran Rp2 miliar hingga Rp3 miliar. Itu tidak hanya penutupan saat ini, PMK itu sebelumnya sudah terjadi di Surabaya dan belum masuk ke Bali. Itu kerugian jasa yang seharusnya masuk tapi tidak masuk karena adanya PMK," imbuhnya.
Ia menyebutkan, bila tahun lalu sebelum adanya wabah PMK transaksi sapi mencapai 1.000 ekor per hari. Setelah adanya wabah PMK, meskipun belum masuk ke Bali, transaksi tahun ini hanya 700 ekor per hari.
"Karena dua atau tiga bulan (sebelum) Iduladha sudah mulai ada pembelian sapi yang naik karena sudah ada persiapan. Tahun ini, 700 ekor per hari dan tahun lalu mendekati angka 1.000, itu transaksi di pasar," ujarnya.
Harga Sapi Naik
Sementara harga sapi di Pasar Beringkit tahun ini naik bila dibandingkan tahun lalu.Hal ini terjadi karena adanya kelangkaan sapi. Sapi hidup di pasar tersebut dijual per kilogram dan harga, tergantung beratnya.
"Kalau dari tahun lalu justru ada kenaikan karena langkanya dan naik. Tahun lalu Rp48 ribu per kilogram sedangkan kemarin terakhir sebelum kita tutup di angka Rp54 ribu per kilogram," ujarnya.
Diberitakan, temuan kasus PMK di Pulau Bali terus bertambah. Sekurangnya sudah ada 128 ekor sapi yang terjangkit wabah itu
Awalnya PMK hanya ditemukan di tiga wilayah di Bali, yakni Kabupaten Gianyar, Buleleng dan Karangasem. Kini wabah itu sudah terdeteksi di wilayah Kabupaten Bangli.
Sebanyak 62 ekor di antara 128 ekor sapi yang terjangkit itu sudah dilakukan stamping out atau dipotong. "Kasus semuanya 128 ekor sapi. Ada di Karangasem, Bangli, Gianyar dan buleleng. Dari 128 itu, pemotong bersyarat sebanyak 62 ekor. Jadi yang sisanya sebanyak 66 ekor (yang belum dimusnahkan) tapi hari ini dan besok kita tuntaskan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada, Selasa (5/7).
(mdk/yan)